Sabtu, 23 Januari 2016

Belajar Al Quran-1



1.   BELAJAR AL-QURAN-1
Oleh: Haitami Lubis,S.Ag,S.Pd.I
الشلا م عليكم ور حمة الله و بر كا ته
الحمد لله رب العا المين. والصلا ة والسلا م على البشير النذير.
.وأنزل عليه الكتا ب المبين  .الذي أرسله الله رحمة للعالمين
;من اعتصم به فقد هدي إلى صراط المستقيم.اما بعد
;وقال تعا لى في القران الكريم.اعود با لله من الشيطا ن الرجيم.بسم الله الرحمن الرحيم
وَلَقَدۡ يَسَّرۡنَا ٱلۡقُرۡءَانَ لِلذِّكۡرِ فَهَلۡ مِن مُّدَّكِرٖ ١٧

"Dan sungguh, benar-benar telah kami mudahkan Al-Qur'an untuk pelajaran, maka adakah yang mau mengambil pelajaran?"(QS.Al-Qomar/54:17,22,32,dan 40).    

Rasulullah Muhammad Saw. bersabda:

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ .
“Sebaik-baik kamu adalah orang yang memempelajari al quran dan mengajarkannya”(HR.Bukhari)

Ibuk-ibuk Rahimakumullah.
Alhamdulillah kita ucapkan kepada Allah, yang telah mempertemukan kita dalam majlis ilmu yang mulia ini di mesjid HIJRATURRIDHA dalam wadah Perwiritan Kaum Ibu Majlis Ta’lim Hijraturridha. Mudah-mudahan dengan majlis ilmu ini kita benar-benar hijrah menuju Ridha Allah. Amin ya Robbal alamin!
Shalawat serta salam kita hadiahkan kepada baginda Rasulullah Saw. yang telah membawa Risalah Islam untuk seluruh manusia.Yang dalam sebuah sabdanya : Aku tinggalkan 2 pusaka, yang hanya berpedoman pada kuduanya sajalah kamu tidak akan pernah sesat selamanya, dua pusaka itu adalah Al-Quran dan Sunnah; yang dengan mempedomani Al Quran dan Sunnah itu, kita pasti masuk surga. Amin ya Robbal ‘alamin!
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas: BELAJAR AL QURAN - 1

AL QURAN DIMUDAHKAN UNTUK PELAJARAN
Ayat pembuka yang saya ambil adalah seperti yang telah dibaca di atas tadi,
وَلَقَدۡ يَسَّرۡنَا ٱلۡقُرۡءَانَ لِلذِّكۡرِ فَهَلۡ مِن مُّدَّكِرٖ ١٧
"Dan sungguh, benar-benar  telah kami mudahkan Al-Qur'an untuk pelajaran, maka adakah yang mau mengambil pelajaran?"(QS.Al-Qomar/54:17,22,32,dan 40)

Ayat ini ada di 4 tempat dalam surat tersebut. Ini ayat jaminan dari Allah bahwa Al Quran ini gampang dipelajari. Baik untuk orang beriman maupun untuk orang kafir. Berapa banyak orang kafir yang menghafal Al Quran??? Buanyak.!!!
Tapi mereka tidak mengambil pelajaran dari Al Quran. Sehingga mereka tetap dalam kekafiran. Bahkan mereka menyerang Islam; memutar balikkan makna Al Quran. Mereka itulah yang dinamakan para orientalis (Islamisis). Salah satu contoh adalah Snoch Horgronye dari Belanda. Beliau pura-pura masuk Islam dengan mengganti nama menjadi Abdul Ghofur. Beliau naik haji. Haji Abdul Ghofur.Ahli bahasa Arab, banyak menghafal Al Quran, tapi beliau ceramah untuk menyesatkan umat Islam Indonesia pada masa penjajahan.
Salah satu konsep beliau adalah- apa yang dinamakan dengan teori RECEPTIE dimana umat Islam diajak untuk lebih mengutamakan hukum adat dari pada hukum Islam. Dampak dari kerja H.Abdul Ghofur itu, sampai sekarang masih terasa. Dimana, banyak orang lebih takut dituduh tidak beradad dari pada dituduh orang tidak bersyariat.
Teori RECEPTIE tersebut kemudian dibantah oleh HAZAIRIN dengan mengemukanan teori RECEPTIE EXIT, dimana dikatakannya hukum adad yang tidak sejalan dengan hukum Islam harus dikeluarkan,dilawan dan ditolak. (Drs.H.M.Hasbi Umar,MA.,Ph.D Nalar Fiqh Kontemporer..hal.10-11).
Jadi buk, orang yang pintar bahasa Arab dan banyak hafal Al Quran, tidak manjadi jaminan mereka untuk menuntun umat menuju kebenaran.
Kemudian ayat ini dilanjutkan dengan pertanyaan: Maka adakah yang mau mengambil pelajaran?
Memang banyak juga orang kafir yang belajar bahasa Arab dan banyak menghafal Al Quran, dengan hidayah Allah mereka semua masuk Islam. Salah satu contohnya adalah Irine Handono. Beliau ditugaskan gereja untuk mempelajari Al Quran, untuk menyerang umat Islam. Tapi akhirnya beliau mengambil pelajaran dari Al Quran dan beliau masuk Islam.
Dua contoh di atas, sengaja saya ambil dari kalangan orang kafir. Yang satu belajar Al-Quran tapi tidak mengambil pelajaran dari Al Quran. Bahkan melawan Al Quran dengan alasan ini dan itu, untuk menyesatkan umat. Yang satu lagi, belajar Al Quran, tapi mengambil pelajaran dari Al Quran; akhirnya menjadi Muslim yang baik.
Bagaimana dengan orang Islam yang belajar Al Quran?
Sama saja buk. Ada orang yang belajar Al Quran, sekedar belajar. Tapi tidak mengambil pelajaran dari Al Quran. Karena itu pada pengajian kali ini yang sudah rutin ibuk-ibuk lakukan; adalah pengajian Belajar Al Quran, maka saya akan mencoba membahas masalah Belajar Al Quran. Apa yang dimaksud belajar dan apa itu Al Quran. 

ISTILAH BELAJAR DALAM ISLAM
Saya mulai.
Apa yang dimaksud dengan belajar?
Ada 4 istilah yang populer didalam Islam yang menggambarkan makna belajar:
1. IQRA’.
2.TA’LIM.
3.TADARUS.
4.TARBIYAH.
5.TA’DIB
             Kita bahas dari yang pertama:          
1.   IQRA’.
Pada 17 Ramadhan/6Agustus 610 Masehi; Nabi Muhammad di lantik menjadi Nabi dan Rasul, dengan tex  pelantikan QS.Al-Alaq/96:1-5:
ٱقۡرَأۡ بِٱسۡمِ رَبِّكَ ٱلَّذِي خَلَقَ ١  خَلَقَ ٱلۡإِنسَٰنَ مِنۡ عَلَقٍ ٢  ٱقۡرَأۡ وَرَبُّكَ ٱلۡأَكۡرَمُ ٣  ٱلَّذِي عَلَّمَ بِٱلۡقَلَمِ ٤ عَلَّمَ ٱلۡإِنسَٰنَ مَا لَمۡ يَعۡلَمۡ ٥

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”.

Menurut Quraisy Syihab; 2 kata iqra’ dalam perintah pertama ini adalah mengindikasikan bahwa dalam membaca kita harus 2 X, atau rajin belajar.
2.   TA’LIM.  
Secara bahasa berarti pengajaran (‘alama-yu’alimu-ta’liman), secara istilah berarti pengajaran yang bersifat pemberian atau penyampaian pengertian, pengetahuan dan ketrampilan.
Menurut Abdul Fattah Jalal, ta’lim merupakan proses pemberian pengetahuan, pemahaman, pengertian, tanggung jawab, sehingga diri manusia itu menjadi suci atau bersih dari segala kotoran sehingga siap menerima hikmah dan mampu mempelajari hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya ( ketrampilan). Mengacu pada definisi ini, ta’lim, berarti adalah usaha terus menerus manusia sejak lahir hingga mati untuk menuju dari posisi ‘tidak tahu’ ke posisi ‘tahu’ seperti yang digambarkan dalam surat An Nahl/16 ayat 78:

وَٱللَّهُ أَخۡرَجَكُم مِّنۢ بُطُونِ أُمَّهَٰتِكُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ شَيۡٔٗا وَجَعَلَ لَكُمُ ٱلسَّمۡعَ وَٱلۡأَبۡصَٰرَ وَٱلۡأَفِۡٔدَةَ لَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُونَ ٧٨

“Dan Allah mengeluarkan dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu apapun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur”.

            Kata Ta’lim dan bentuk kata jadian lainnya di dalam Al Quran terdapat sebanyak 41 kata. Salah satu contohnya terdapat dalam QS. Al-Baqarah /2 : 31:

وَعَلَّمَ ءَادَمَ ٱلۡأَسۡمَآءَ كُلَّهَا
“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya”.

             Al-Maraghi menjelaskan kata ‘allama (memberi Ilham), maksudnya Allah memberi Ilham kepada Nabi Adam a.s. untuk mengetahui jenis-jenis yang telah diciptakan beserta zat, sifat, dan nama-namanya.
3.   TADARUS
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
وَمَا اجتَمَعَ قَومٌ في بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللهِ يَتلونَ كِتابَ اللهِ وَيتَدارَسُونَهُ بَينَهُم إِلا نَزَلَت عَلَيهُم السَّكيْنَة وَغَشِيَتْهم الرَّحمَة وحَفَتهُمُ المَلائِكة وَذَكَرهُم اللهُ فيمَن عِندَهُ
“Dan tidaklah berkumpul suatu kaum di salah satu masjid dari masjid-masjid Allah, untuk membaca Al Qur’an dan mereka saling mempelajarinya di antara mereka, melainkan akan diturunkan kepada mereka ketenangan, diliputi rahmat, dan dikelilingi malaikat, dan mereka akan disebut-sebut Allah dihadapan makhluq-makhluq yang ada di sisi-Nya (para malaikat).” (HR.Muslim)

Kata تَدَارُسٌ tadaarusun jika diwaqaf menjadi tadaarus berasal dari kata  دَرَسَ  darasa yang artinya  membaca,belajar, atau mengajar. Karena itu tadarus dapat diartikan:
1. Tadarus = suatu bentuk kegiatan yg dilakukan oleh guru (mudarris) untuk
    membacakan dan menyebutkan sesuatu kepada murid (mutadarris) dengan
    berulang-ulang dan frekuensi yang tinggi (sering).
2.Tadarus bertujuan agar materi yg dibacakan atau disampaikan mudah untuk
   dihafal dan diingat. Ini merupakan kegiatan pewarisan ilmu oleh guru kepada
   murid. (perlu diingat, kegiatan ini tidak hanya sekedar membacakan atau
   menghafal belaka, dia mesti disertai penjelasan, diskusi, dan kegiatan
   pendukung lainnya).
3.Tadarus = suatu upaya menjadikan atau mengajarkan murid agar mau membaca,
    mempelajari, dan mengkaji sendiri.
4.   TARBIYAH
Penggunaan sitilah al-Tarbiyah berasal dari kata Rabb salah satu sebutan untuk Allah , yang artinya  tumbuh, berkembang, memelihara, merawat, mengatur, dan menjaga kelestarian atau eksistensinya.
Firman Allah:
ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ٢
“Segala puji bagi Allah pemelihara alam semesta”

Syeikh Umar Muhammad Abu Umar berkata mengenai definisi tarbiyah: “Ialah aplikasi (melaksanakan) perintah-perintah Allah”.
Tarbiyah lebih focus pada pendidikan yang membentuk manusia beriman dan bertqwa.
5.   TA’DIB.
Ta’dib merupakan bentuk masdar dari kata addaba-yuaddibu-ta’diban, yang berarti mengajarkan sopan santun. Sedangkan menurut istilah ta’dib diartikan sebagai proses mendidik yang di fokuskan kepada pembinaan dan penyempurnaan akhlak atau budi pekerti pelajar. Menurut Sayed Muhammad An-Nuquib Al-Attas, kata ta’dib adalah pengenalan dan pengakuan yang secara berangsur-angsur ditanamkan kepada manusia tentang tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu dalam tatanan penciptaan sedemikian rupa, sehingga membimbing ke arah pengenalan dan pengakuan kekuasaan dan keagungan Tuhan dalam tatanan wujud keberadaan-Nya. Definisi ini, ta’dib mencakup unsur-unsur pengetahuan (ilmu), pengajaran (ta’lim), pengasuhan (tarbiyah). Oleh sebab itu menurut Sayed An-Nuquib Al Attas, tidak perlu mengacu pada konsep pendidikan dalam Islam sebagai tarbiyah, ta’lim, dan ta’dib sekaligus. Karena ta’dib adalah istilah yang paling tepat dan cermat untuk menunjukkan dalam arti Islam. 
Jadi buk, dari penjelasan di atas maka kita seharusnya belajar dengan cara
IQRAQ, yaitu rajin belajar. Dengan Ta’lim, yaitu terus-menerus mencari ilmu yang bermanfaaat. Dengan cara Tadarrus, yaitu belajar dengan guru untuk mengetahui, menghafal dan mengkaji ilmu dalam waktu sesering mungkin atau belajar sendiri dengan rajin membaca. Dengan cara Tarbiyah, yaitu belajar dengan cara memelihara dan mengamalkan perintah-perintah Allah-jadi orang beriman dan bertaqwa dan Ta’dib yaitu menjadi orang yang sempurna akhlaknya.
Nah , kesimpulannya yang namanya belajar adalah kegitan mencari ilmu dengan cara terus-menerus dan dalam rangka menyempurnakan pribadi dengan melaksanakan perintah-perintah Allah, yang disebut menjadi orang beriman dan bertaqwa.
Inilah yang dimaksud belajar di dalam Islam. Sesuai dengan Hadits
Rasulullah SAW :
أُطْلُبُوا الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ اِلىَ اللَّهْد
“Tuntutlah ilmu dari lahir sampai mati”
Atau  LONG LIVE EDUCATION !

PENGERTIAN BELAJAR MENURUT ISTILAH UMUM
Ibuk-ibuk  Rahimakumullah.
Itu tadi pengertian belajar menurut istilah popular di dalam khasanah ke Islaman. Sekarang mari kita lihat pengertian belajar menurut pengertian umum.
Pengertian belajar menurut kamus bahasa Indonesia :Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Menurut Ernest R.Hilgard dalam (Sumardi Suryabrata, 1984:252) belajar  merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan. Moh. Surya (1981:32), definisi belajar  adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru. Arthur J. Gates, menurutnya yang dinamakan belajar adalah perubahan tingkah laku melalui pengalaman dan latihan (leraning is the modification of behavior through experience and training).(Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru (Yogyakarta: Ar-ruzz Media, 2012), hlm. 226).
Dari empat contoh arti belajar ini, maka dapat kita ambil makna,bahwa yang dimaksud belajar  adalah:Sebuah proses,usaha sadar seseorang dalam merubah perilaku. Kata singkatnya belajar merupakan sebuah perubahan. Perubahan apa?
Perubahan dari tak tahu menjadi tahu.Perubahan dari tahu menjadi lebih luas tahunya. Istilah orang Medan, belajar itu adalah Perubahan dari paouk menjadi pintar.Jadi kalau ada orang yang belajar agama, tapi pemahaman agamanya tak meningkat-meningkat, itu namanya bukan belajar tapi sekedar kumpul-kumpul. Dan yang terpenting lagi dari proses belajar adalah perubahan perilaku. Kalau dulu suka marah, dengan belajar, jadi tahu; bahwa marah itu perilaku syetan-jadi berubah-marahnya mulai berkurang atau dihilangkan. Kalau selama ini suka nggosip-dengan belajar, jadi tahu; bahwa nggosip penyebab terbesar wanita banyak di neraka – jadi berubah - tidak suka lagi nggosip.
Kalau dulu bacaan Al-Qurannya jelek, dengan belajar-berubah bacaannya jadi bagus.dll. Begitu seterusnya .Jadi yang terpenting dari belajar adalah terjadinya perubahan perilaku dari salah menjadi shaleh/shalehah.

MOTIVASI BELAJAR
Ibuk-ibuk Rahimakumullah.
Tapi, berdasarkan contoh 2 orang kafir di atas, yang satu belajar Al Quran tapi untuk menyesatkan orang. Dan yang satu belajar Al Quran , yang akhirnya masuk Islam. Ini menunjukkan bahwa ada satu unsur penting dari belajar, yaitu MOTIVASI. Apa motivasi kita belajar. Apakah sekedar kumpul-kumpul. Kemudian baca-baca. Dengar ceramah dikit. Mungkin, diselingi sedikit gosip dan kemudian pulang. Atau kita belajar memang untuk mencari kebenaran? Dan ketika ketemu kebenaran, lalu mau berubah? Makna berubah inilah yang seharusnya menjadi target dan motivasi kita belajar. Berubah dari salah menjadi shahih atau benar. Amin ya Rabbal ‘alamin.
Demikainlah! Fa’tabiru ya ulil albaab!!!
                                                                                     
الشلا م عليكم ور حمة الله و بر كا ته

_____________
4.http://abiyyuammr.blogspot.com/2011/04/tarbiyah-tadib-talim.html ..




g02.blogspot.com/2012/02/istilapendidikan.htmlhttp://putatnutug02.blogspot.coputatnutug02.blog
om

Tidak ada komentar:

Posting Komentar