1. BELAJAR
AL-QURAN-1
Oleh: Haitami Lubis,S.Ag,S.Pd.I
الشلا
م عليكم ور حمة الله و بر كا ته
الحمد
لله رب العا المين. والصلا ة والسلا م على البشير النذير.
.وأنزل
عليه الكتا ب المبين .الذي
أرسله الله رحمة للعالمين
;من اعتصم به فقد هدي إلى صراط
المستقيم.اما بعد
;وقال
تعا لى في القران الكريم.اعود با لله من الشيطا ن الرجيم.بسم الله الرحمن الرحيم
وَلَقَدۡ يَسَّرۡنَا ٱلۡقُرۡءَانَ
لِلذِّكۡرِ فَهَلۡ مِن مُّدَّكِرٖ ١٧
"Dan sungguh, benar-benar telah kami mudahkan Al-Qur'an untuk
pelajaran, maka adakah yang mau mengambil
pelajaran?"(QS.Al-Qomar/54:17,22,32,dan 40).
Rasulullah
Muhammad Saw. bersabda:
خَيْرُكُمْ
مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ .
“Sebaik-baik
kamu adalah orang yang memempelajari al quran dan mengajarkannya”(HR.Bukhari)
Ibuk-ibuk Rahimakumullah.
Alhamdulillah
kita ucapkan kepada Allah, yang telah mempertemukan kita dalam majlis ilmu yang
mulia ini di mesjid HIJRATURRIDHA dalam wadah Perwiritan Kaum Ibu Majlis Ta’lim
Hijraturridha. Mudah-mudahan dengan majlis ilmu ini kita benar-benar hijrah
menuju Ridha Allah. Amin ya Robbal ‘alamin!
Shalawat serta
salam kita hadiahkan kepada baginda Rasulullah Saw. yang telah membawa Risalah
Islam untuk seluruh manusia.Yang dalam sebuah sabdanya : Aku tinggalkan 2
pusaka, yang hanya berpedoman pada kuduanya sajalah kamu tidak akan pernah
sesat selamanya, dua pusaka itu adalah Al-Quran dan Sunnah; yang dengan
mempedomani Al Quran dan Sunnah itu, kita pasti masuk surga. Amin ya Robbal ‘alamin!
Pada kesempatan
kali ini kita akan membahas: BELAJAR AL QURAN
- 1
AL QURAN DIMUDAHKAN UNTUK PELAJARAN
Ayat pembuka yang saya ambil adalah seperti yang telah
dibaca di atas tadi,
وَلَقَدۡ
يَسَّرۡنَا ٱلۡقُرۡءَانَ لِلذِّكۡرِ فَهَلۡ مِن مُّدَّكِرٖ ١٧
"Dan sungguh, benar-benar telah kami mudahkan Al-Qur'an untuk
pelajaran, maka adakah yang mau mengambil
pelajaran?"(QS.Al-Qomar/54:17,22,32,dan 40)
Ayat ini ada di 4 tempat dalam surat tersebut. Ini
ayat jaminan dari Allah bahwa Al Quran ini gampang dipelajari. Baik untuk orang
beriman maupun untuk orang kafir. Berapa banyak orang kafir yang menghafal Al
Quran??? Buanyak.!!!
Tapi mereka tidak mengambil pelajaran dari Al Quran.
Sehingga mereka tetap dalam kekafiran. Bahkan mereka menyerang Islam; memutar balikkan
makna Al Quran. Mereka itulah yang dinamakan para orientalis (Islamisis). Salah
satu contoh adalah Snoch Horgronye dari Belanda. Beliau pura-pura masuk Islam
dengan mengganti nama menjadi Abdul Ghofur. Beliau naik haji. Haji Abdul
Ghofur.Ahli bahasa Arab, banyak menghafal Al Quran, tapi beliau ceramah untuk
menyesatkan umat Islam Indonesia pada masa penjajahan.
Salah satu
konsep beliau adalah- apa yang dinamakan dengan teori RECEPTIE dimana umat
Islam diajak untuk lebih mengutamakan hukum adat dari pada hukum Islam. Dampak
dari kerja H.Abdul Ghofur itu, sampai sekarang masih terasa. Dimana, banyak
orang lebih takut dituduh tidak beradad dari pada dituduh orang tidak
bersyariat.
Teori RECEPTIE
tersebut kemudian dibantah oleh HAZAIRIN dengan mengemukanan teori RECEPTIE
EXIT, dimana dikatakannya hukum adad yang tidak sejalan dengan hukum Islam
harus dikeluarkan,dilawan dan ditolak. (Drs.H.M.Hasbi Umar,MA.,Ph.D Nalar Fiqh
Kontemporer..hal.10-11).
Jadi buk, orang
yang pintar bahasa Arab dan banyak hafal Al Quran, tidak manjadi jaminan mereka
untuk menuntun umat menuju kebenaran.
Kemudian ayat ini dilanjutkan dengan pertanyaan: Maka
adakah yang mau mengambil pelajaran?
Memang banyak
juga orang kafir yang belajar bahasa Arab dan banyak menghafal Al Quran, dengan
hidayah Allah mereka semua masuk Islam. Salah satu contohnya adalah Irine
Handono. Beliau ditugaskan gereja untuk mempelajari Al Quran, untuk menyerang
umat Islam. Tapi akhirnya beliau mengambil pelajaran dari Al Quran dan beliau
masuk Islam.
Dua contoh di
atas, sengaja saya ambil dari kalangan orang kafir. Yang satu belajar Al-Quran
tapi tidak mengambil pelajaran dari Al Quran. Bahkan melawan Al Quran dengan
alasan ini dan itu, untuk menyesatkan umat. Yang satu lagi, belajar Al Quran,
tapi mengambil pelajaran dari Al Quran; akhirnya menjadi Muslim yang baik.
Bagaimana dengan orang Islam yang belajar Al Quran?
Sama saja buk.
Ada orang yang belajar Al Quran, sekedar belajar. Tapi tidak mengambil
pelajaran dari Al Quran. Karena itu pada pengajian kali ini yang sudah rutin
ibuk-ibuk lakukan; adalah pengajian Belajar Al Quran, maka saya akan mencoba
membahas masalah Belajar Al Quran. Apa yang dimaksud belajar dan apa itu Al
Quran.
ISTILAH BELAJAR DALAM ISLAM
Saya mulai.
Apa yang dimaksud dengan belajar?
Ada 4 istilah yang populer didalam Islam yang
menggambarkan makna belajar:
1.
IQRA’.
2.TA’LIM.
3.TADARUS.
4.TARBIYAH.
5.TA’DIB
Kita bahas dari yang pertama:
1. IQRA’.
Pada 17
Ramadhan/6Agustus 610 Masehi; Nabi Muhammad di lantik menjadi Nabi dan Rasul,
dengan tex pelantikan QS.Al-Alaq/96:1-5:
ٱقۡرَأۡ بِٱسۡمِ رَبِّكَ ٱلَّذِي
خَلَقَ ١ خَلَقَ ٱلۡإِنسَٰنَ مِنۡ عَلَقٍ ٢ ٱقۡرَأۡ وَرَبُّكَ ٱلۡأَكۡرَمُ ٣ ٱلَّذِي عَلَّمَ بِٱلۡقَلَمِ ٤ عَلَّمَ ٱلۡإِنسَٰنَ
مَا لَمۡ يَعۡلَمۡ ٥
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan
Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam.
Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”.
Menurut Quraisy Syihab; 2 kata iqra’ dalam perintah
pertama ini adalah mengindikasikan bahwa dalam membaca kita harus 2 X, atau
rajin belajar.
2. TA’LIM.
Secara bahasa
berarti pengajaran (‘alama-yu’alimu-ta’liman), secara istilah berarti
pengajaran yang bersifat pemberian atau penyampaian pengertian, pengetahuan dan
ketrampilan.
Menurut Abdul
Fattah Jalal, ta’lim merupakan proses pemberian pengetahuan, pemahaman,
pengertian, tanggung jawab, sehingga diri manusia itu menjadi suci atau bersih
dari segala kotoran sehingga siap menerima hikmah dan mampu mempelajari hal-hal
yang bermanfaat bagi dirinya ( ketrampilan). Mengacu pada definisi ini,
ta’lim, berarti adalah usaha terus menerus manusia sejak lahir hingga mati
untuk menuju dari posisi ‘tidak tahu’ ke posisi ‘tahu’ seperti yang digambarkan
dalam surat An Nahl/16 ayat 78:
وَٱللَّهُ أَخۡرَجَكُم مِّنۢ
بُطُونِ أُمَّهَٰتِكُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ شَيۡٔٗا وَجَعَلَ لَكُمُ ٱلسَّمۡعَ وَٱلۡأَبۡصَٰرَ وَٱلۡأَفِۡٔدَةَ لَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُونَ ٧٨
“Dan Allah mengeluarkan dari perut ibumu dalam keadaan
tidak mengetahui sesuatu apapun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan,
dan hati agar kamu bersyukur”.
Kata Ta’lim dan bentuk kata jadian lainnya di dalam Al Quran terdapat sebanyak 41 kata. Salah satu contohnya terdapat dalam QS. Al-Baqarah /2 : 31:
وَعَلَّمَ ءَادَمَ ٱلۡأَسۡمَآءَ
كُلَّهَا
“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama
(benda-benda) seluruhnya”.
Al-Maraghi menjelaskan kata ‘allama (memberi Ilham), maksudnya Allah memberi Ilham kepada Nabi Adam a.s. untuk mengetahui jenis-jenis yang telah diciptakan beserta zat, sifat, dan nama-namanya.
3. TADARUS
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda :
وَمَا
اجتَمَعَ قَومٌ في بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللهِ يَتلونَ كِتابَ اللهِ
وَيتَدارَسُونَهُ بَينَهُم إِلا نَزَلَت عَلَيهُم السَّكيْنَة وَغَشِيَتْهم
الرَّحمَة وحَفَتهُمُ المَلائِكة وَذَكَرهُم اللهُ فيمَن عِندَهُ
“Dan tidaklah berkumpul suatu kaum di salah satu
masjid dari masjid-masjid Allah, untuk membaca Al Qur’an dan mereka saling
mempelajarinya di antara mereka, melainkan akan diturunkan
kepada mereka ketenangan, diliputi rahmat, dan dikelilingi malaikat, dan mereka
akan disebut-sebut Allah dihadapan makhluq-makhluq yang ada di sisi-Nya (para
malaikat).” (HR.Muslim)
Kata تَدَارُسٌ tadaarusun jika
diwaqaf menjadi tadaarus berasal dari kata دَرَسَ darasa yang artinya membaca,belajar,
atau mengajar. Karena itu tadarus dapat
diartikan:
1. Tadarus = suatu bentuk kegiatan yg
dilakukan oleh guru (mudarris) untuk
membacakan dan menyebutkan sesuatu kepada murid (mutadarris) dengan
berulang-ulang dan frekuensi yang tinggi (sering).
2.Tadarus bertujuan agar materi yg
dibacakan atau disampaikan mudah untuk
dihafal dan diingat. Ini merupakan kegiatan pewarisan ilmu oleh guru
kepada
murid. (perlu diingat, kegiatan ini tidak hanya sekedar membacakan atau
menghafal belaka, dia mesti disertai penjelasan, diskusi, dan kegiatan
pendukung lainnya).
3.Tadarus = suatu upaya menjadikan atau mengajarkan murid agar mau membaca,
3.Tadarus = suatu upaya menjadikan atau mengajarkan murid agar mau membaca,
mempelajari, dan mengkaji sendiri.
4. TARBIYAH
Penggunaan
sitilah al-Tarbiyah berasal dari kata Rabb salah satu sebutan untuk
Allah , yang artinya tumbuh, berkembang, memelihara, merawat,
mengatur, dan menjaga kelestarian atau eksistensinya.
Firman
Allah:
ٱلۡحَمۡدُ
لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ٢
“Segala puji bagi Allah pemelihara alam semesta”
Syeikh Umar Muhammad Abu Umar berkata
mengenai definisi tarbiyah: “Ialah aplikasi (melaksanakan) perintah-perintah
Allah”.
Tarbiyah lebih focus pada pendidikan yang
membentuk manusia beriman dan bertqwa.
5. TA’DIB.
Ta’dib
merupakan bentuk masdar dari kata ‘addaba-yu’addibu-ta’diban, yang berarti mengajarkan sopan santun.
Sedangkan menurut istilah ta’dib diartikan sebagai proses mendidik yang di
fokuskan kepada pembinaan dan penyempurnaan akhlak atau budi pekerti pelajar.
Menurut Sayed Muhammad An-Nuquib Al-Attas, kata ta’dib adalah pengenalan dan
pengakuan yang secara berangsur-angsur ditanamkan kepada manusia tentang tempat-tempat
yang tepat dari segala sesuatu dalam tatanan penciptaan sedemikian rupa,
sehingga membimbing ke arah pengenalan dan pengakuan kekuasaan dan keagungan
Tuhan dalam tatanan wujud keberadaan-Nya. Definisi ini, ta’dib mencakup
unsur-unsur pengetahuan (ilmu), pengajaran (ta’lim), pengasuhan (tarbiyah).
Oleh sebab itu menurut Sayed An-Nuquib Al Attas, tidak perlu mengacu pada
konsep pendidikan dalam Islam sebagai tarbiyah, ta’lim, dan ta’dib sekaligus.
Karena ta’dib adalah istilah yang paling tepat dan cermat untuk menunjukkan
dalam arti Islam.
Jadi buk, dari
penjelasan di atas maka kita seharusnya belajar dengan cara
IQRAQ, yaitu rajin belajar. Dengan Ta’lim, yaitu
terus-menerus mencari ilmu yang bermanfaaat. Dengan cara Tadarrus, yaitu
belajar dengan guru untuk mengetahui, menghafal dan mengkaji ilmu dalam waktu
sesering mungkin atau belajar sendiri dengan rajin membaca. Dengan cara
Tarbiyah, yaitu belajar dengan cara memelihara dan
mengamalkan perintah-perintah Allah-jadi orang beriman dan bertaqwa dan Ta’dib
yaitu menjadi orang yang sempurna akhlaknya.
Nah , kesimpulannya yang namanya belajar
adalah kegitan mencari ilmu dengan cara terus-menerus dan dalam rangka
menyempurnakan pribadi dengan melaksanakan perintah-perintah Allah, yang
disebut menjadi orang beriman dan bertaqwa.
Inilah
yang dimaksud belajar di dalam Islam. Sesuai dengan Hadits
Rasulullah SAW :
أُطْلُبُوا
الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ اِلىَ اللَّهْد
“Tuntutlah ilmu dari lahir sampai mati”
Atau LONG LIVE EDUCATION !
PENGERTIAN
BELAJAR MENURUT ISTILAH UMUM
Ibuk-ibuk
Rahimakumullah.
Itu tadi
pengertian belajar menurut istilah popular di dalam khasanah ke Islaman.
Sekarang mari kita lihat pengertian belajar menurut pengertian umum.
Pengertian
belajar menurut kamus bahasa Indonesia :Belajar adalah berusaha
memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan
yang disebabkan oleh pengalaman.
Menurut Ernest R.Hilgard dalam (Sumardi Suryabrata,
1984:252) belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang
kemudian menimbulkan perubahan. Moh. Surya (1981:32), definisi belajar adalah suatu
proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru. Arthur J.
Gates, menurutnya yang dinamakan belajar adalah perubahan tingkah laku melalui
pengalaman dan latihan (leraning is the modification of behavior through
experience and training).(Purwa Atmaja Prawira, Psikologi
Pendidikan dalam Perspektif Baru (Yogyakarta: Ar-ruzz Media, 2012), hlm.
226).
Dari empat contoh arti belajar ini, maka
dapat kita ambil makna,bahwa yang dimaksud belajar adalah:Sebuah proses,usaha sadar seseorang
dalam merubah perilaku. Kata singkatnya belajar merupakan sebuah
perubahan. Perubahan apa?
Perubahan
dari tak tahu menjadi tahu.Perubahan dari tahu menjadi lebih luas tahunya. Istilah
orang Medan, belajar itu adalah Perubahan dari paouk menjadi pintar.Jadi
kalau ada orang yang belajar agama, tapi pemahaman agamanya tak
meningkat-meningkat, itu namanya bukan belajar tapi sekedar kumpul-kumpul. Dan
yang terpenting lagi dari proses belajar adalah perubahan perilaku. Kalau dulu
suka marah, dengan belajar, jadi tahu; bahwa marah itu perilaku syetan-jadi
berubah-marahnya mulai berkurang atau dihilangkan. Kalau selama ini suka nggosip-dengan
belajar, jadi tahu; bahwa nggosip penyebab terbesar wanita banyak di neraka –
jadi berubah - tidak suka lagi nggosip.
Kalau
dulu bacaan Al-Qurannya jelek, dengan belajar-berubah bacaannya jadi bagus.dll.
Begitu seterusnya .Jadi yang terpenting dari belajar adalah terjadinya
perubahan perilaku dari salah menjadi shaleh/shalehah.
MOTIVASI
BELAJAR
Ibuk-ibuk Rahimakumullah.
Tapi, berdasarkan contoh 2 orang kafir
di atas, yang satu belajar Al Quran tapi untuk menyesatkan orang. Dan yang satu
belajar Al Quran , yang akhirnya masuk Islam. Ini menunjukkan bahwa ada satu
unsur penting dari belajar, yaitu MOTIVASI. Apa motivasi kita belajar. Apakah
sekedar kumpul-kumpul. Kemudian baca-baca. Dengar ceramah dikit. Mungkin,
diselingi sedikit gosip dan kemudian pulang. Atau kita belajar memang untuk
mencari kebenaran? Dan ketika ketemu kebenaran, lalu mau berubah? Makna berubah
inilah yang seharusnya menjadi target dan motivasi kita belajar. Berubah dari
salah menjadi shahih atau benar. Amin ya Rabbal ‘alamin.
Demikainlah! Fa’tabiru ya ulil albaab!!!
الشلا
م عليكم ور حمة الله و بر كا ته
_____________
4.http://abiyyuammr.blogspot.com/2011/04/tarbiyah-tadib-talim.html ..
g02.blogspot.com/2012/02/istilapendidikan.htmlhttp://putatnutug02.blogspot.coputatnutug02.blog
om
Tidak ada komentar:
Posting Komentar