Sabtu, 23 Januari 2016

Belajar Al Quran-2



2. BELAJAR AL-QURAN-2
Oleh: Haitami Lubis,S.Ag,S.Pd.I
الشلا م عليكم ور حمة الله و بر كا ته
الحمد لله رب العا المين. والصلا ة والسلا م على البشير النذير.
.وأنزل عليه الكتا ب المبين  .الذي أرسله الله رحمة للعالمين
;من اعتصم به فقد هدي إلى صراط المستقيم.اما بعد
;وقال تعا لى في القران الكريم.اعود با لله من الشيطا ن الرجيم.بسم الله الرحمن الرحيم
ٱلۡيَوۡمَ أَكۡمَلۡتُ لَكُمۡ دِينَكُمۡ وَأَتۡمَمۡتُ عَلَيۡكُمۡ نِعۡمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلۡإِسۡلَٰمَ دِينٗاۚ  

"Pada hari ini telah, Ku-sempurna-kan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku dan telah Kuridhai Islam itu jadi agama bagimu” (QS.Al Maidah/5: 3).

Rasulullah Muhammad Saw. bersabda:

     
   خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ.
“Sebaik-baik kamu adalah orang yang memempelajari Al Quran dan mengajarkannya (Al Quran)”. (HR.Bukhari)

Ibuk-ibuk Rahimakumullah.
Alhamdulillah kita ucapkan kepada Allah, yang telah mempertemukan kita dalam majlis ilmu yang mulia ini di mesjid HIJRATURRIDHA dalam wadah Perwiritan Kaum Ibu Majlis Ta’lim Hijraturridha. Mudah-mudahan dengan majlis ilmu ini kita benar-benar hijrah menuju Ridha Allah. Amin ya Robbal alamin.
Shalawat serta salam kita hadiahkan kepada baginda Rasulullah Saw. yang telah membawa risalah Islam untuk seluruh manusia.Yang dalam sebuah sabdanya : Aku tinggalkan 2 pusaka, yang hanya berpedoman pada kuduanya sajalah kamu tidak akan pernah sesat selamanya, dua pusaka itu adalah Al-Quran dan Sunnah; yang dengan mempedomani Al Quran dan Sunnah itu, kita pasti masuk surga. Amin ya Robbal Alamin.
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas: BELAJAR AL QURAN-2.

AYAT  AL QURAN YANG PERTAMA TURUN
Ibuk-ibuk Rahimakumullah.
Ayat pembuka yang saya ambil adalah,
  ٱلۡيَوۡمَ أَكۡمَلۡتُ لَكُمۡ دِينَكُمۡ وَأَتۡمَمۡتُ عَلَيۡكُمۡ نِعۡمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلۡإِسۡلَٰمَ دِينٗاۚ     
"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku dan telah Kuridoi Islam itu jadi agama bagimu”(QS.Al Maidah/5: 3).
Ayat yang pertama diterima Nabi Muhammad Saw. – dalam Tafsir fi Zhilalil Quran karya Sayyid Quthb jilid 12 hal. 312-313; disebutkan dalam riwayat Ibnu Ishaq bahwa wahyu  pertama yang tertera pada awal surah Al Alaq itu diturunkan pada bulan Ramadhan, yakni ketika Rasulullah Saw.sedang bertahannuts di gua Hira’. Yaitu QS.Al ‘Alaq:1-5:
ٱقۡرَأۡ بِٱسۡمِ رَبِّكَ ٱلَّذِي خَلَقَ ١  خَلَقَ ٱلۡإِنسَٰنَ مِنۡ عَلَقٍ ٢  ٱقۡرَأۡ وَرَبُّكَ ٱلۡأَكۡرَمُ ٣  ٱلَّذِي عَلَّمَ بِٱلۡقَلَمِ ٤ عَلَّمَ ٱلۡإِنسَٰنَ مَا لَمۡ يَعۡلَمۡ ٥
“ Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam (pena). Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”.

Ayat ini berbicara tentang perintah MEMBACA atau belajar.
AYAT YANG TERAKHIR TURUN
Rangkaian ayat yang terakhir diturunkan Allah  kepada Nabi Muhammad Saw. adalah:                                                                                                                                                                                                                                                                                                          
1.   QS.An-Nasr :

إِذَا جَآءَ نَصۡرُ ٱللَّهِ وَٱلۡفَتۡحُ ١  وَرَأَيۡتَ ٱلنَّاسَ يَدۡخُلُونَ فِي دِينِ ٱللَّهِ أَفۡوَاجٗا ٢ فَسَبِّحۡ بِحَمۡدِ رَبِّكَ وَٱسۡتَغۡفِرۡهُۚ إِنَّهُۥ كَانَ تَوَّابَۢا ٣
“ Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada- Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat”.

Menurut Riwayat Muslim, ayat yang terakhir diturunkan adalah QS.An Nasr.
Surat ini turun sesudah Fathu Makkah.Turun di Mina saat Nabi Saw.melaksanakan
Haji Wada’.
Mungkin maksudnya adalah Surat yang terakhir turun secara lengkap ayat 1-3.
Seperti yang dikatakah M.Abduh, bahwa ayat yang pertama turun adalah Al Fatihah; maksudnya adalah Surat yang pertama turun secara lengkap, Al Fatihah: ayat 1-7. Jadi An Nasr juga begitu.

2.   QS. Al Maidah: 3:
  ٱلۡيَوۡمَ أَكۡمَلۡتُ لَكُمۡ دِينَكُمۡ وَأَتۡمَمۡتُ عَلَيۡكُمۡ نِعۡمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلۡإِسۡلَٰمَ دِينٗاۚ   
"Pada hari ini telah Ku-sempurna-kan untuk kamu agamamu,dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku dan telah Kuridoi Islam itu jadi agama bagimu”
(QS.Al Maidah/5: 3).

Menurut Prof.M. Hasbi Ash Shiddieqy, kebanyakan ulama mengatakan bahwa ayat inilah yang terkhir turun, pada Jumat 9 Dzulhijjah tahun 10 Hijrah atau 63 tahun dari kelahiran Nabi Saw. Sesudah itu +- 3 bulan, maka Nabi Saw.wafat. 

3.   QS. Al Baqarah: 281: 

 وَٱتَّقُواْ يَوۡمٗا تُرۡجَعُونَ فِيهِ إِلَى ٱللَّهِۖ ثُمَّ تُوَفَّىٰ كُلُّ نَفۡسٖ مَّا كَسَبَتۡ وَهُمۡ لَا يُظۡلَمُونَ ٢٨١
Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. kemudian masing-masing diri diberi Balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).

Menurut Al Maraghi, Nabi Muhammad Saw. wafat, 9 hari sesudah menerima Qs.2:281. Tapi menurut Buya Hamka, 21 hari setelah menerima wahyu Qs.2:281, baru kemudian Rasulullah Saw. wafat. Menurut Ash Shiddieqy Nabi Saw.wafat pada Isnin 12 R.Awal tahun 11 Hijriah; 7 Juni 632 M.
Kalau kita perhatikan dan kompromikan rangkaian ayat terakhir yang diturunkan Allah maka dapat kita ambil pelajaran bahwa :
1.   Islam itu adalah agama yang telah dimenangkan oleh Allah atas orang-orang kafir.Walaupun sudah menang Allah memerintahkan kita untuk bertasbih,istihfar dan bertobat. Karena biasanya orang yang sudah merasa menang bisa menjadi sombong.
2.   Islam itu agama yang telah sempurna .Sempurna Aqidahnya. Sempurna Ibadahnya. Sempurna Mu’amalahnya. Sempurna Akhlaknya.Tidak boleh dikurangi.Tidak boleh ditambahi. Tidak boleh ditukangi. Yang halal telah jelas.Yang haram telah tegas.Yang pahala telah di tetapkan. Yang dosa pun telah disebutkan.Yang diperintahkan telah disampaikan.Yang dilarang telah dituliskan. Segala sesuatunya telah ditetapkan. Tidak ada yang alpa. Tak ada yang terlupakan. Tidak ada yang gelap. Tidak ada yang remang-remang. Semuanya telah terang benderang. Tegas dan jelas. Sesuatu yang tidak menjadi bagian agama pada waktu itu, maka sampai hari kiamat pun tidak akan pernah menjadi bagian dari agama. Inilah makna kata SEMPURNA.
Selanjutnya Islam itu juga sebuah kenikmatan. Baik di dunia maupun di akhirat. Dan Islam adalah agama yang diridhai Allah SWT.
3.   Setelah agama Islam itu sempurna, maka Allah memerintahkan kita untuk menjaga diri dari azab ketika kembali kepada  Allah untuk menerima semua balasan.

PROSES TURUNNYA AL QURAN
Ibuk-ibuk Rahimakumullah.
Sekarang, bagaimanakah proses turunnya Al Quran.
            Merujuk pada Ringkasan Tafsir Ibn Katsir jilid 4-hal. 1017: “Sesungguhnya Al Quran itu diturunkan sekaligus dari Lauhul Mahfuzh Baitul ‘Izzah di langit dunia. Kemudian, dari Baitul ‘Izzah diturunkan sedikit demi sedikit kepada Rasulullah Saw. Sesuai dengan kebutuhan dalam jangka waktu  23 tahun”
Riwayat tersebut dari Ibn Abbas.
            Berdasarkan riwayat ini-ulama memahami bahwa Al Quran turun dengan 3 priode:
1. Al Quran pertama kali diturunkan Allah ke Lauhul Mahfuzh dengan sekali gus.  Dan perosesnya hanya diketahui oleh Allah. Inilah yang dimaksud dengan ayat
Al Buruj: 21-22:

  بَلۡ هُوَ قُرۡءَانٞ مَّجِيدٞ ٢١  فِي لَوۡحٖ مَّحۡفُوظِۢ ٢٢
“Bahkan yang didustakan mereka itu adalah Al Quran yang mulia.Yang tersimpan di lauhul mahfuzh”

2.   Al Quran diturunkan dari lauhul mahfuzh ke Baitul ‘izza di langit dunia dalam waktu satu malam yaitu “malam” Lailatul Qadar yaitu pada malam-malam ganjil di 10 malam terakhir Bulan Ramadhan.
إِنَّآ أَنزَلۡنَٰهُ فِي لَيۡلَةِ ٱلۡقَدۡرِ ١
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan”
(QS.Al Qadr/97:1).

Rasulullah Saw. bersabda:
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِفِي الْوِتْرِمِنَ الْعَشْرِالْأَوَاخِرِمِنْ رَمَضَانَ
“Carilah Lailatul Qadr (turunnya Al Quran)  itu pada malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan)”. (H.R Al Bukhari no. 1878)
Berdasarkan hadits ini berarti Al Quran itu turun, antara tanggal 11,13,15, 17, 19,21,23,25,27,29 Ramadhan.

3. Al Quran diturunkan dari Baitul Izzah ke bumi; kepada Nabi Muhammad Saw.-sudah masyhur bagi kita-yaitu, selama 22 tahun, 2 bulan, 22 hari. Dan ayat pertama yang diterima adalah QS.Al Alaq:1-5, yang terjadi pada 17 Ramadhan
atau   6 Agustus 610 M. Inilah yang selalu diperingati Umat Islam sebagai Nuzul Quran.
Allah berfirman pada QS.Al baqarah/2:185:
شَهۡرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِيٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلۡقُرۡءَانُ هُدٗى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٖ مِّنَ ٱلۡهُدَىٰ وَٱلۡفُرۡقَانِۚ
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk-petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq
dan yang bathil).

Keterangan 17 Ramadhan diambil dari isyarat QS.Al Anfal/ 8:41:
إِن كُنتُمۡ ءَامَنتُم بِٱللَّهِ وَمَآ أَنزَلۡنَا عَلَىٰ عَبۡدِنَا يَوۡمَ ٱلۡفُرۡقَانِ يَوۡمَ ٱلۡتَقَى ٱلۡجَمۡعَانِۗ وَٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٌ ٤١
“Jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan, Yaitu di hari bertemunya dua pasukan”.

              Bertemunya 2 pasukan itu adalah peristiwa Perang Badar pada 17 Ramadhan. Hari Al Furqan adalah hari pertama turunnya Al Quran.

AL QURAN TURUN SECARA BERTAHAP
Ibuk-ibuk Rahimakumullah.
Al Quran diterima Nabi Muhammad secara berangsur-angsur; tidak sekali gus. Dan masanya adalah 22 tahun,2 bulan, 22 hari. Hikmah diturunkannya Al Quran secara berangsur-angsur ini adalah untuk memantapkan hati meneguhkan keimanan Nabi Muhammad Saw. Dan beliau membacakannya (mengajarkan) pada manusia secara bertahap. Allah berfirman QS.Al Furqan:32:
وَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لَوۡلَا نُزِّلَ عَلَيۡهِ ٱلۡقُرۡءَانُ جُمۡلَةٗ وَٰحِدَةٗۚ كَذَٰلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِۦ فُؤَادَكَۖ وَرَتَّلۡنَٰهُ تَرۡتِيلٗا ٣٢
“Berkatalah orang-orang yang kafir:”Mengapa Al Quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?”; demikianlah supaya Kami perkuat hatimu (Muhammad) dengannya dan Kami membacakannya secara tartil.”
وَقُرۡءَانٗا فَرَقۡنَٰهُ لِتَقۡرَأَهُۥ عَلَى ٱلنَّاسِ عَلَىٰ مُكۡثٖ وَنَزَّلۡنَٰهُ تَنزِيلٗا ١٠٦

“Dan Al Quran itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian”
(Al Israk/17:106).

SUSUNAN AL QURAN
Ibuk-ibuk Rahimakumullah.
Al Quran yang pertama turun adalah QS.Al ‘Alaq. Dan rangkaian ayat terakhir yang turun adalah QS.An Nasr ,QS. Al Maidah ayat 3 dan QS.Al Baqarah: 281. Tetapi kalau kita lihat dari susunan Al Quran, maka Surat pertama adalah Al Fatihah (QS.1).  Dan Surat yang terakhir adalah An Nas (QS.114). Kandungan Surat Al Fatihah memohon hidayah ke jalan yang lurus dan memohon pertolongan Allah. QS.An Nas adalah menganjurkan agar manusia memohon perlindungan kepada Allah dari segala kejahatan Jin dan manusia.
Susunan Al Quran dimulai dari Surat Al Fatihah dan di akhiri dengan Surat An-Nas. Terdiri dari 30 Juz, 114 Surat. Dan dari Ensiklopedi Al Quran dan Sunnah disebutkan  6.236 ayat, 77.934 kata, 323.015 huruf.

PENGERTIAN AL QURAN
            Ibuk-ibuk Rahimakumullah
Adapun pengertian Al Quran secara bahasa  adalah “bacaan” seperti Firman Allah QS.Al Qiyamah:17-18:
 إِنَّ عَلَيۡنَا جَمۡعَهُۥ وَقُرۡءَانَهُۥ ١٧  فَإِذَا قَرَأۡنَٰهُ فَٱتَّبِعۡ قُرۡءَانَهُۥ ١٨

“Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apa bila Kami telah selesai membacanya maka ikutilah bacaannya itu”.

Secara istilah - menurut Syaikh Mahmud bin Ahmad bin Shalih Al Dosari dalam bukunya Keagungan Al Quran hal. 20 - Al Quran adalah “Kalam Allah, yang diturunkan kepada Nabi Nya Muhammad Saw. sebagai mukjizat, bernilai ibadah dalam bacaannya, tertulis dalam mushaf dan sampai kepada kita secara mutawatir”.
                                                                                                                   
PEMBUKUAN AL QURAN
Ibuk-ibuk Rahimakumullah.
Ketika Nabi Muhammad Saw. menerima wahyu maka beliau menghafalnya dan memerintahkan kepada yang mendengarnya untuk menghafalnya dan menulisnya. Menurut buku The History of The Quranic Text hal.72, menerangkan bahwa  Nabi Saw. memiliki 65 sekretaris untuk menulis wahyu.
Dengan demikian tulisan Al Quran pada masa Rasul; ditulis oleh para sahabat di kulit kayu, batu, daun kurma dan tulang-tulang dengan tidak sistematis. Al Quran lengkap terkumpul di dalam hafalan mereka. Keadaan ini terus berlalu sampai Rasul wafat dan dilanjutkan pada masa Kekhalifahan Abu Bakkar Siddiq.
Setelah wafatnya Rasul Saw. dan digantikan oleh Abu Bakar Siddiq, maka banyak orang yang murtad. Banyak orang mengaku Nabi. Banyak daerah yang tidak mau bayar Zakat. Menanggapi hal ini, Abu Bakar yang lembut, ternyata bersikap tegas. Orang-orang murtad, para Nabi palsu, dan daerah yang menolak bayar zakat, semuanya diperangi sampai mereka kembali melaksanakan Islam yang benar.
Tetapi akibat peperangan itu, sebanyak +-80 orang penghafal Al Quran tewas menjadi Syuhada. Hal ini menimbulkan kekhawatiran Umar bin Khattab terhadap kelestarian Al Quran. Jika para penghafal Al Quran wafat, maka Al Quran lambat laun akan hilang. Maka beliau menyarankan kepada Abu Bakar untuk menyusun Al Quran  menjadi satu mushab atau satu buku.
Awalnya Abu Bakar menolak karena takut dianggap melakukan Bid’ah. Tetapi setelah dikonsultasikan kepada sahabat yang lain,dan mereka setuju, maka dibentuklah panitia pembukuan Al Quran yang diketuai oleh Sekretaris Utama Rasulullah, Zaid bin Sabit.
Setelah Al Quran dibukukan maka diserahkan kepada anak Umar bin Khattab yang juga Istri Rasulullah Saw, yang bernama Habsah.
Ketika Abu Bakar wafat karena sakit dan digantikan oleh Umar bin Khattab sebagai Khalifah, maka Al Quran yang ditangan Hafsah tidak pernah di permasalahkan atau disentuh, tetapi hanya aman di dalam penyimpanan. Keadaan ini berlangsung 10 tahun sesuai masa periode kekhalifahan Umar ditambah lagi beberapa tahun dalam masa kekhalifahan Usman bin Affan.
Disaat Umar tewas ditangan seorang pembunuh Abu Luk-luk, maka Usmanlah yang tampil sebagi khalifah selama 12 tahun. Pada masa pemerintahannya, wilayah kekuasan Islam sangat luas. Sehingga banyaklah suku bangsa yang lain masuk agama Islam. Tetapi suku bangsa yang baru masuk Islam ini, punya logat/qira’at berbeda dalam mambaca Al Quran.
Setiap suku mengatakan bahwa bacaan merakalah yang benar dalam membaca Al Quran. Sehingga menimbulkan perpecahan dan pertentangan di tubuh masyarakat Islam itu sendiri dalam hal membaca Al Quran. Karena itu atas ide Huzaifa bin Yaman, maka Usman mengadakan kebijakan untuk menyeragamkan bacaan Al Quran untuk seluruh umat Islam. Maka – kembali Zaid bin Sabit diminta menjadi Ketua Panitia penulisan ulang Al Quran dan menggandakannya sebanyak 8 buah-sesuai dengan jumlah propinsi Negara Islam yang di pimpin Usman.Dan rujukan utama dalam penulisan ulang Al Quran sebanyak 8 copy itu adalah, mushap Al Quran yang ditulis pada masa Abu Bakar dan disimpan Hafsah.
Untuk keseragaman bacaan Al Quran diseluruh wilayah Islam, Usman menetapkan agar ditulis berdasarkan bahasa dan logat suku Qurais. Setelah pekerjaan itu selesai,maka disebarkanlah ke 8 propinsi Negara Islam sebagai rujukan resmi dalam menulis dan membaca Al Quran. Kemudian Usman menyita seluruh Al Quran yang berada di masyarakat dan di tangan para sahabat untuk selanjutnya membakarnya. Dengan demikian pertentangan dan perpecahan dalam membaca Al Quran tidak ditemukan lagi karena sudah diseragamkan. Kemudian menurut M. Hasbi Ash Shiddieqy, Al Quran dicetak secara besar-besaran pada tahun 1694 M/abad 12 H oleh percetakan di Hamburg Jerman.
Al Quran inilah yang disebut dengan Mushap Usmani yang sampai saat ini kita bisa menyentuhnya dan membacanya.

PENUTUP
            Ibuk-ibuk Rahimakumullah
            Demikianlah sekilas pelajaran tentang Al Quran. Semoga kita bisa mengambil manfaatnya untuk kebahagiaan kita di dunia wal akhirat.
Fa’tabiru ya ulil albab.

الشلا م عليكم ور حمة الله و بر كا ته


Tidak ada komentar:

Posting Komentar