Sabtu, 23 Januari 2016

Pengaruh Al Quran II




الحمد لله رب العا المين. والصلا ة والسلا م على البشير النذير.
.وأنزل عليه الكتا ب المبين  .الذي أرسله الله رحمة للعالمين
;من اعتصم به فقد هدي إلى صراط المستقيم.اما بعد
;وقال تعا لى في القران الكريم.اعود با لله من الشيطا ن الرجيم.بسم الله الرحمن الرحيم
وَإِذَا مَآ أُنزِلَتۡ سُورَةٞ فَمِنۡهُم مَّن يَقُولُ أَيُّكُمۡ زَادَتۡهُ هَٰذِهِۦٓ إِيمَٰنٗاۚ فَأَمَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ فَزَادَتۡهُمۡ إِيمَٰنٗا وَهُمۡ يَسۡتَبۡشِرُونَ ١٢٤
“Dan apabila diturunkan suatu surat, maka di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang berkata: "Siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan (turannya) surat ini?" Adapun orang-orang yang beriman, maka surat ini menambah imannya, dan mereka merasa gembira”.
(QS.At Taubah/9:124)



Rasulullah Muhammad Saw.bersabda:
Dari Abu Musa Al-Asy`ari  berkata, Rasulullah bersabda: "Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al Qur`an bagaikan buah limau baunya harum dan rasanya lezat. Dan perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al Qur`an bagaikan kurma, rasanya lezat dan tidak berbau. Dan perumpamaan orang munafik yang membaca Al Qur`an bagaikan buah raihanah yang baunya harum dan rasanya pahit, dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al Qur`an bagaikan buah hanzholah tidak berbau dan rasanya pahit." (Muttafaqun `Alaihi).

Ibuk-ibuk Rahimakumullah.
Alhamdulillah kita ucapkan kepada Allah, yang telah mempertemukan kita dalam majlis ilmu yang mulia ini di mesjid HIJRATURRIDHA dalam wadah Perwiritan Kaum Ibu Majlis Ta’lim Hijraturridha. Mudah-mudahan dengan majlis ilmu ini kita benar-benar hijrah menuju Ridha Allah. Amin ya Robbal ‘Alamin!
Shalawat serta salam kita hadiahkan kepada baginda Rasulullah Saw. yang telah membawa Risalah Islam untuk seluruh manusia.Yang dalam sebuah sabdanya : Aku tinggalkan 2 pusaka, yang hanya berpedoman pada keduanya sajalah kamu tidak akan pernah sesat selamanya, dua pusaka itu adalah Al-Quran dan Sunnah; yang dengan mempedomani Al Quran dan Sunnah itu, kita pasti masuk surga. Amin ya Robbal ‘Alamin!

Adapun judul ceramah saya kali ini adalah PENGARUH AL QURAN-2

Ibuk-ibuk Rahimakumullah.

Pada pertemuan yang lalu kita sudah membahas pengaruh Al Quran terhadap orang kafir,ahli kitab dan orang munafik. Pengaruh kepada orang kafir, sama sekali tidak ada. Pengaruh pada ahli kitab terbagi dua, ada yang beriman dan ada yang kafir. Pengaruh pada orang munafik juga tidak ada, kalaupun mereka menerima Al Quran tetapi mereka pahami sesuai dengan hawa nafsu mereka. Saat ini kita akan bahas pengaruh Al Quran terhadab orang beriman. Dan kita akan lihat beberapa kisah orang, yang Al Quran sangat mempengaruhi jiwa dan perilaku mereka.

Ayat yang menjadi awal rujukan kita adalah Qs.At Taubah/9:124:

#sŒÎ)ur !$tB ôMs9ÌRé& ×ouqß Oßg÷YÏJsù `¨B ãAqà)tƒ öNà6ƒr& çmø?yŠ#y ÿ¾ÍnÉ»yd $YZ»yJƒÎ) 4 $¨Br'sù šúïÏ%©!$# (#qãZtB#uä öNßgø?yŠ#tsù $YZ»yJƒÎ) óOèdur tbrãÏ±ö;tGó¡o ÇÊËÍÈ

“Dan apabila diturunkan suatu surat, maka di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang berkata: "Siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan (turannya) surat ini?" Adapun orang-orang yang beriman, maka surat ini menambah imannya, dan mereka merasa gembira”.


 


Menurut Tafsir Ibn Katsir hal. 687 ayat ini menerangkan bahwa iman itu bisa bertambah dan bisa berkurang. Menurut tafsir Jalalain, ketika orang mumanfik bertanya “siapa yang bertambah imannya”, maka Allah langsung manjawab, bahwa orang beriman - dengan turunnya suatu surat, iman mereka bertambah dikarenakan mereka benar-benar percaya dan merasa gembira dengan turunnya surat tersebut.
Artinya orang munafik tidak bertambah imannya sedang orang beriman menjadi
bertambah imannya dengan turunnnya suatu surat.

PENGARUH AL QURAN TERHADAP ORANG BERIMAN
            Hal senada terdapat pada QS. Al Anfal: 2:
إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتۡ قُلُوبُهُمۡ وَإِذَا تُلِيَتۡ عَلَيۡهِمۡ ءَايَٰتُهُۥ زَادَتۡهُمۡ إِيمَٰنٗا وَعَلَىٰ رَبِّهِمۡ يَتَوَكَّلُونَ ٢ ٱلَّذِينَ يُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقۡنَٰهُمۡ يُنفِقُونَ ٣
Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal, (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami
berikan kepada mereka”.

            Tafsir Sya’rawi Jilid 5 hal. 253 menerangkan: Setiap turun syariat yang baru biasanya iman seorang mukmin akan bertambah. Ketika turun perintah shalat, mereka biasanya mengimaninya dan melaksanakannya dengan penuh kepatuhan. Ketika datang perintah puasa merekapun melaksanakannya dengan suka cita. Begitu juga dengan datangnnya perintah zakat, mereka mentaatinya dan membayarnya. Jelaslah di sana perbedaan antara iman kepada sesuatu dan amal/melaksanakan sesuatu.
            Demikian Tafsir Sya’rawi menerangkan betapa besar pengaruh Al Quran terhadap iman seorang mukmin.



Selanjutnya dapat juga kita lihat pengaruh Al Quran terhadap orang beriman Allah gambarkan pada QS.Al Isra’/17: 106-109:
$ZR#uäöè%ur çm»oYø%tsù ¼çnr&tø)tGÏ9 n?tã Ĩ$¨Z9$# 4n?tã ;]õ3ãB çm»oYø9¨tRur WxƒÍ\s? ÇÊÉÏÈ   ö@è% (#qãZÏB#uä ÿ¾ÏmÎ/ ÷rr& Ÿw (#þqãZÏB÷sè? 4 ¨bÎ) tûïÏ%©!$# (#qè?ré& zNù=Ïèø9$# `ÏB ÿ¾Ï&Î#ö6s% #sŒÎ) 4n=÷FムöNÍköŽn=tã tbrÏƒs Èb$s%øŒF|Ï9 #Y¤fß ÇÊÉÐÈ   tbqä9qà)tƒur z`»ysö6ß !$uZÎn/u bÎ) tb%x. ßôãur $uZÎn/u ZwqãèøÿyJs9 ÇÊÉÑÈ   tbrÏƒsur Èb$s%øŒF|Ï9 šcqä3ö7tƒ óOèd߃Ìtƒur %Yæqà±äz ) ÇÊÉÒÈ
“Dan Al Quran itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian. Katakanlah: "Berimanlah kamu kepadanya atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah). Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al Quran dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud, dan mereka berkata: "Maha suci Tuhan Kami, Sesungguhnya janji Tuhan Kami pasti dipenuhi". dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu'”.

Ayat ini menerangkan pada kita tentang pengaruh Al Quran kepada orang yang beriman, bahwa mereka bersujud dan berdoa sambil menangis dengan khusu’.
Lebih khusus Tafsir Sya’rawi Jilid 8 hal. 313 menyebutkan tentang pengaruh Al Quran terhadap orang beriman: yakhiruuna lil adzqaani sujjadaa, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud. Yakhiru/ menyungkur mengisyaratkan bahwa mereka bersegera untuk sujud. Seakan-akan ini merupakan gerakan refleks yang spontanitas saat mendengarkan keagungan Al Quran. Karena mereka merasakan getaran cintanya. Kekuatan iman telah meragi dan menyatu di dalam diri. – Tidak itu saja, mereka bahkan sujud dengan dagu/ zuqn, yang ada di bawah wajah. Biasanya manusia sujud dengan meletakkan dahi saja. Ini mengisyaratkan bahwa mereka meletakkan seluruh wajahnya di tanah dari dahi hingga dagu. Ini bukti kepasrahan maksimal kepada Allah.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar