الحمد
لله رب العا المين. والصلا ة والسلا م على البشير النذير.
.وأنزل
عليه الكتا ب المبين .الذي
أرسله الله رحمة للعالمين
;من اعتصم به
فقد هدي إلى صراط المستقيم.اما بعد
;وقال تعا لى
في القران الكريم.اعود با لله من الشيطا ن الرجيم.بسم الله الرحمن الرحيم
وَإِذَا مَآ أُنزِلَتۡ
سُورَةٞ فَمِنۡهُم مَّن يَقُولُ أَيُّكُمۡ زَادَتۡهُ هَٰذِهِۦٓ إِيمَٰنٗاۚ
فَأَمَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ فَزَادَتۡهُمۡ إِيمَٰنٗا وَهُمۡ يَسۡتَبۡشِرُونَ
١٢٤
“Dan apabila
diturunkan suatu surat, maka
di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang berkata: "Siapakah di
antara kamu yang bertambah imannya dengan (turannya) surat ini?" Adapun
orang-orang yang beriman, maka
surat ini menambah imannya, dan mereka merasa gembira”.
(QS.At Taubah/9:124)
Rasulullah Muhammad Saw.bersabda:
Dari Abu Musa
Al-Asy`ari berkata, Rasulullah bersabda:
"Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al Qur`an bagaikan buah limau
baunya harum dan rasanya lezat. Dan perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca
Al Qur`an bagaikan kurma, rasanya lezat dan tidak berbau. Dan perumpamaan orang
munafik yang membaca Al Qur`an bagaikan buah raihanah yang baunya harum dan
rasanya pahit, dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al Qur`an
bagaikan buah hanzholah tidak berbau dan rasanya pahit." (Muttafaqun
`Alaihi).
Ibuk-ibuk Rahimakumullah.
Alhamdulillah kita ucapkan
kepada Allah, yang telah mempertemukan kita dalam majlis ilmu yang mulia ini di
mesjid HIJRATURRIDHA dalam wadah Perwiritan Kaum Ibu Majlis Ta’lim
Hijraturridha. Mudah-mudahan dengan majlis ilmu
ini kita benar-benar hijrah menuju Ridha Allah. Amin ya Robbal ‘Alamin!
Shalawat serta salam kita
hadiahkan kepada baginda Rasulullah Saw. yang telah membawa Risalah Islam untuk
seluruh manusia.Yang dalam sebuah sabdanya : Aku tinggalkan 2 pusaka, yang
hanya berpedoman pada keduanya sajalah kamu tidak akan pernah sesat selamanya,
dua pusaka itu adalah Al-Quran dan Sunnah; yang dengan mempedomani Al Quran dan
Sunnah itu, kita pasti masuk surga. Amin ya Robbal ‘Alamin!
Adapun judul
ceramah saya kali ini adalah PENGARUH AL QURAN-2
Ibuk-ibuk Rahimakumullah.
Pada pertemuan
yang lalu kita sudah membahas pengaruh Al Quran terhadap orang kafir,ahli kitab
dan orang munafik. Pengaruh
kepada orang kafir, sama sekali tidak ada. Pengaruh pada ahli kitab terbagi
dua, ada yang beriman dan ada yang kafir. Pengaruh pada orang munafik juga
tidak ada, kalaupun mereka menerima Al Quran tetapi mereka pahami sesuai dengan
hawa nafsu mereka. Saat ini kita akan bahas pengaruh Al Quran terhadab orang
beriman. Dan kita akan lihat beberapa kisah orang, yang Al Quran sangat mempengaruhi jiwa
dan perilaku mereka.
Ayat yang menjadi awal rujukan kita
adalah Qs.At Taubah/9:124:
#sÎ)ur !$tB ôMs9ÌRé& ×ouqß Oßg÷YÏJsù `¨B ãAqà)t öNà6r& çmø?y#y ÿ¾ÍnÉ»yd $YZ»yJÎ) 4 $¨Br'sù úïÏ%©!$# (#qãZtB#uä öNßgø?y#tsù $YZ»yJÎ) óOèdur tbrãϱö;tGó¡o ÇÊËÍÈ
“Dan apabila diturunkan suatu surat, maka
di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang berkata: "Siapakah di
antara kamu yang bertambah imannya dengan (turannya) surat ini?" Adapun
orang-orang yang beriman, maka
surat ini menambah imannya, dan mereka merasa gembira”.
Menurut Tafsir Ibn Katsir hal. 687 ayat ini menerangkan
bahwa iman itu bisa bertambah dan bisa berkurang. Menurut tafsir Jalalain,
ketika orang mumanfik bertanya “siapa yang bertambah imannya”, maka Allah
langsung manjawab, bahwa orang beriman - dengan turunnya suatu surat, iman mereka bertambah
dikarenakan mereka benar-benar percaya dan merasa gembira dengan turunnya surat
tersebut.
Artinya orang
munafik tidak bertambah imannya sedang orang beriman menjadi
bertambah imannya dengan turunnnya
suatu surat.
PENGARUH
AL QURAN TERHADAP ORANG BERIMAN
Hal senada terdapat pada QS. Al
Anfal: 2:
إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلَّذِينَ
إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتۡ قُلُوبُهُمۡ وَإِذَا تُلِيَتۡ عَلَيۡهِمۡ
ءَايَٰتُهُۥ زَادَتۡهُمۡ إِيمَٰنٗا وَعَلَىٰ رَبِّهِمۡ يَتَوَكَّلُونَ ٢ ٱلَّذِينَ
يُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقۡنَٰهُمۡ يُنفِقُونَ ٣
“Sesungguhnya
orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah
hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka
(karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal, (yaitu)
orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki
yang Kami
berikan
kepada mereka”.
Tafsir Sya’rawi Jilid 5 hal. 253 menerangkan: Setiap
turun syariat yang baru biasanya iman seorang mukmin akan bertambah. Ketika
turun perintah shalat, mereka biasanya mengimaninya dan melaksanakannya dengan
penuh kepatuhan. Ketika datang perintah puasa merekapun melaksanakannya dengan
suka cita. Begitu juga dengan datangnnya perintah zakat, mereka mentaatinya dan
membayarnya. Jelaslah di sana perbedaan antara iman kepada sesuatu dan amal/melaksanakan
sesuatu.
Demikian Tafsir Sya’rawi menerangkan betapa besar
pengaruh Al Quran terhadap iman seorang mukmin.
Selanjutnya dapat
juga kita lihat pengaruh Al Quran terhadap orang
beriman Allah gambarkan pada QS.Al Isra’/17: 106-109:
$ZR#uäöè%ur çm»oYø%tsù ¼çnr&tø)tGÏ9 n?tã Ĩ$¨Z9$# 4n?tã ;]õ3ãB çm»oYø9¨tRur WxÍ\s? ÇÊÉÏÈ ö@è% (#qãZÏB#uä ÿ¾ÏmÎ/ ÷rr& w (#þqãZÏB÷sè? 4 ¨bÎ) tûïÏ%©!$# (#qè?ré& zNù=Ïèø9$# `ÏB ÿ¾Ï&Î#ö6s% #sÎ) 4n=÷Fã öNÍkön=tã tbrÏs Èb$s%øF|Ï9 #Y¤fß ÇÊÉÐÈ tbqä9qà)tur z`»ysö6ß !$uZÎn/u bÎ) tb%x. ßôãur $uZÎn/u ZwqãèøÿyJs9 ÇÊÉÑÈ tbrÏsur Èb$s%øF|Ï9 cqä3ö7t óOèdßÌtur %Yæqà±äz ) ÇÊÉÒÈ
“Dan Al Quran itu telah Kami turunkan dengan
berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami
menurunkannya bagian demi bagian. Katakanlah: "Berimanlah kamu kepadanya
atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah). Sesungguhnya orang-orang yang
diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al Quran dibacakan kepada mereka, mereka
menyungkur atas muka mereka sambil bersujud, dan mereka berkata: "Maha
suci Tuhan Kami, Sesungguhnya janji Tuhan Kami pasti dipenuhi". dan mereka
menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu'”.
Ayat ini
menerangkan pada kita tentang pengaruh Al Quran kepada orang yang beriman,
bahwa mereka bersujud dan berdoa sambil menangis dengan khusu’.
Lebih
khusus Tafsir Sya’rawi Jilid 8 hal. 313 menyebutkan tentang pengaruh Al Quran
terhadap orang beriman: yakhiruuna lil adzqaani sujjadaa, mereka menyungkur
atas muka mereka sambil bersujud. Yakhiru/ menyungkur mengisyaratkan bahwa
mereka bersegera untuk sujud. Seakan-akan ini merupakan gerakan refleks yang
spontanitas saat mendengarkan keagungan Al Quran. Karena mereka merasakan getaran
cintanya. Kekuatan iman telah meragi dan menyatu di dalam diri. – Tidak itu
saja, mereka bahkan sujud dengan dagu/ zuqn, yang ada di bawah wajah.
Biasanya manusia sujud dengan meletakkan dahi saja. Ini mengisyaratkan bahwa
mereka meletakkan seluruh wajahnya di tanah dari dahi hingga dagu. Ini bukti
kepasrahan maksimal kepada Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar