Sabtu, 23 Januari 2016

Membaca Al Quran-1



                                                4. MEMBACA AL-QURAN-1
                                                Oleh: Haitami Lubis,S.Ag,S.Pd.I
الشلا م عليكم ور حمة الله و بر كا ته
الحمد لله رب العا المين. والصلا ة والسلا م على البشير النذير.
.وأنزل عليه الكتا ب المبين  .الذي أرسله الله رحمة للعالمين
;من اعتصم به فقد هدي إلى صراط المستقيم.اما بعد
;وقال تعا لى في القران الكريم.اعود با لله من الشيطا ن الرجيم.بسم الله الرحمن الرحيم
ٱتۡلُ مَآ أُوحِيَ إِلَيۡكَ مِنَ ٱلۡكِتَٰبِ وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَۖ
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat”. (QS.Al Ankabut/29:45)

 Rasulullah Muhammad SAW. bersabda :           
                
الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ(متفق عليه) . 
Orang yang pandai membaca Al-Qur`an, dia bersama para malaikat yang mulia dan patuh. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur`an dengan terbata-bata dan berat melafalkannya, maka dia mendapat dua pahala.”
(Muttafaq ‘Alaih)

Ibuk-ibuk Rahimakumullah.
Alhamdulillah kita ucapkan kepada Allah, yang telah mempertemukan kita dalam majlis ilmu yang mulia ini di mesjid HIJRATURRIDHA dalam wadah Perwiritan Kaum Ibu Majlis Ta’lim Hijraturridha. Mudah-mudahan dengan majlis ilmu ini kita benar-benar hijrah menuju Ridha Allah. Amin ya Robbal alamin.
Shalawat serta salam kita hadiahkan kepada baginda Rasulullah Saw. yang telah membawa Risalah Islam untuk seluruh manusia.Yang dalam sebuah sabdanya : Aku tinggalkan 2 pusaka, yang hanya berpedoman pada kuduanya sajalah kamu tidak akan pernah sesat selamanya, dua pusaka itu adalah Al-Quran dan Sunnah; yang dengan mempedomani Al Quran dan Sunnah itu, kita pasti masuk surga. Amin ya Robbal Alamin.
Adapun judul ceramah kita kali ini adalah : MEMBACA AL QURAN-1

BACA QURAN DAN SHALAT
Ibuk-ibuk Rahimakumullah.
Ayat pembuka yang saya ambil adalah QS.Al Ankabut/29:45:
ٱتۡلُ مَآ أُوحِيَ إِلَيۡكَ مِنَ ٱلۡكِتَٰبِ وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَۖ
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat”. (QS.Al Ankabut/29:45)

Ayat ini menerangkan kepada kita bahwa setelah diperintahkan membaca Al Quran maka diperintahkan pula untuk mendirikan shalat. Artinya orang yang membaca Al Quran adalah orang yang shalat. Sebaiknya sebelum menunaikan shalat diharapkan kita terlebih dahulu membaca Al Quran (menunggu waktu shalat diharapkan kita membaca Al Quran). Tidak pantas rasanya orang yang rajin baca Quran tetapi tak rajin shalat. 
Selanjutnya DR. Kholid A.Karim Al Lahim, mengatakan bahwa: “Sesungguhnya, perpaduan Al Quran dengan shalat itu dapat diserupakan dengan perpaduan oksigen dan hydrogen, dimana dari gabungan keduannya akan menghasilkan air yang dengannya badan menjadi hidup. Demikian juga perpaduan Al Quran dan shalat akan menghasilkan air kehidupan bagi hati, menyehatkannya dan menguatkannya”.

MEMBACA AL QURAN DENGAN TARTIL
Ibuk-ibuk Rahimakumullah
Membaca Al Quran ada yang dinamakan dengan tartil.  Bahkan Allah berfirman dalam Al Quran:

وَرَتِّلِ ٱلۡقُرۡءَانَ تَرۡتِيلًا ٤

“ Dan bacalah Al Quran itu dengan tartil” (QS.Al Muzammil/73:4).

Ali bin abi Thalib pernah ditanya tentang arti tartil, maka beliau menjawab:
“Tartil ialah membaguskan huruf-hurufnya dan mengetahui tempat-tempat berhentinya.”
Itu berarti membaca Al Quran dengan tenang atau pelan-pelan. Seperti yang dikatakan Ibn Katsir, “Yakni bacalah dengan pelan-pelan karena itu dapat membantu memahami dan mentadabburi Al Quran.”
Didalam sebuah riwayat diceritakan  cara Rasulullah membaca Al Quran:

سُئِلَ أَنَسٌ كَيْفَ كَانَتْ قِرَاءَةُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ كَانَتْ مَدًّا ثُمَّ قَرَأَ
( بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ) يَمُدُّ بِبِسْمِ اللَّهِ وَيَمُدُّ بِالرَّحْمَنِ وَيَمُدُّ بِالرَّحِيمِ

“Dari anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu, bahwa ketika ditanya tentang qira’ah (bacaan) Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam maka ia berkata: “Bahwa bacaannya panjang-panjang, kemudian membaca: ( بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ  ) memanjangkan (بِبِسْمِ اللَّهِ ) kemudian (الرَّحْمَنِ) kemudian (الرَّحِيمِ )” (HR. Bukhari, 5046).

Menurut Asy-Syuyuti, membaca Al Quran dengan perlahan hukumnya adalah Sunnat. Dan menurut Al - Ajiry di dalam Syarhul Muhadzab, “Para ulama sepakat bahwa membaca cepat-cepat adalah makruh.” (Yusuf Qaradhawi:2006).
Berdasarkan Al Quran Surat Al Muzammil:73 tersebut diatas, bahwa Al Quran diturunkan dengan cara tartil dan cara inilah yang terbaik untuk kita membacanya.

MEMBACA AL QURAN DENGAN LAGU
Ibuk-ibuk Rahimakumullah.
Salanjutnya Rasulullah juga menganjurkan agar kita membaca Al Quran dengan lagu. Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda :

لييس منا من لم يتغن با لقر أ ن يجهر به

“Bukan dari golongan kami orang yang tidak melagukan Al Quran dengan suara nyaring”(HR.Bukhari)

زَيِّنُوا الْقُرْآنَ بِأَصْوَاتِكُمْ فَإِنَّ الصَّوْتَ الْحَسَنَ يَزِيْدُ الْقُرْآنَ حُسْنًا
“Hiasilah Al Qur’an dengan suaramu, karena suara yang bagus menambah bagus Al Qur’an.” (HR. Hakim, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihul
Jaami’ no. 3581).
Rasulullah bersabda :“Allah tidak menaruh perhatian terhadap sesuatu,seperti perhatian Nya terhadap Nabi ketika melagukan Al Quran dengan suara yang indah dan nyaring”. (HR.Buhkari & Muslim).       
Jadi melagukan Al Quran adalah sunnah.Tetapi dalam hal melagukan Al Quran Rasululah juga memperingatkan para qari agar jangan ria dengan suaranya karena orang yang ria dengan suaranya yang bagus diancam Allah dengan neraka.

MENGHATAMKAN AL QURAN
Ibuk-ibuk Rahimakumullah.
Didalam buku Bagaimana Berinteraksi dengan Al Quran, tulisan DR.YusufAl-Qaradhawi disebutkan : Asy Syaikhany mentakhrij dari Abdullah bin Arm, dia berkata, “Rasulullah Saw. pernah bersabda kepadaku, “Khatamkanlah Al Quran selama sebulan”.Kukatakan,”Aku mampu melakukannya”.Beliau bersabda,”Kalau begitu khatamkanlah selama 10 hari”.Kukatakan,”Aku mampu melakukannya”. ”Kalau begitu khatamkanlah selama 7 hari, dan jangan lebih dari itu,” sabda beliau.
Di dalam riwayat lain Rasulullah Saw. menganjurkan kepada kita untuk menghatamkan Al Quran selama sebulan.

صم من كل شهر ثلأ ثة أيام وقرأ القرأن في شهر

“Berpuasalah kamu setiap bulan tiga hari (13,14,15, menurut bulan hijriyah), dan bacalah Al Quran (khatam) sekali dalam sebulan” (HR. Abu Daud)

ADAB MEMBACA AL QURAN
Ibuk-ibuk Rahimakumullah.
Membaca Al Quran adalah salah satu bentuk Ibadah kepada Allah. Karena itu, maka peraturan dan adab membaca Al Quran perlu diperhatikan agar kita mendapat pahala yang sempurna. Adapun adab membaca Al Quran antara lain adalah:
1.   Mengikhlaskan niat untuk Allah semata.


إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ

„Sesungguhnya seluruh amalan itu tergantung pada niatnya“.
(HR. Bukhari-Muslim)
2.   Membaca Ta’awuz.

فَإِذَا قَرَأۡتَ ٱلۡقُرۡءَانَ فَٱسۡتَعِذۡ بِٱللَّهِ مِنَ ٱلشَّيۡطَٰنِ ٱلرَّجِيمِ ٩٨

“Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk”.(QS.An Nahl/16:98)

3.   Membaca dengan tenang/perlahan:

وَرَتِّلِ ٱلۡقُرۡءَانَ تَرۡتِيلًا ٤

“Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan”.(QS.Al Muzammil/73:4).

4.   Melaksanakan perintah Al-Quran.

ٱلَّذِينَ ءَاتَيۡنَٰهُمُ ٱلۡكِتَٰبَ يَتۡلُونَهُۥ حَقَّ تِلَاوَتِهِۦٓ أُوْلَٰٓئِكَ يُؤۡمِنُونَ بِهِۦۗ وَمَن يَكۡفُرۡ بِهِۦ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡخَٰسِرُونَ ١٢١

“Orang-orang yang telah Kami berikan Al kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. dan Barangsiapa yang ingkar kepadanya, Maka mereka itulah orang-orang yang rugi”.
(QS.Al Baqarah/2:121).

5.   Berwuduk/suci.

إِنَّهُۥ لَقُرۡءَانٞ كَرِيمٞ ٧٧  فِي كِتَٰبٖ مَّكۡنُونٖ ٧٨ لَّا يَمَسُّهُۥٓ إِلَّا ٱلۡمُطَهَّرُونَ ٧٩

“Sesungguhnya Al-Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia, pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh),tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan”.
 (QSAl Waqiah/56:77-79).

6.   Menangis saat membaca Al Quran.


إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ نَزَلَ بِحُزْنٍ فَإِذَا قَرَأْتُمُوهُ فَابْكُوا فَإِنْ لَمْ تَبْكُوا فَتَبَاكَوْا
“Sesungguhnya al-Qur’an ini turun dengan kesedihan, maka jika kamu membacanya hendaklah kamu menangis, jika kamu tidak (bisa) menagis, maka berusahalah untuk menangis”.
 (HR. Ibnu Majah)

7.   Merendahkan suara jika ada orang shalat.
“Rosululloh shollallohu ‘alaihiwasallam bersabda, “Ingatlah bahwasanya setiap dari kalian bermunajat (shalat) kepada Rabbnya, maka janganlah salah satu dari kamu mengganggu yang lain, dan salah satu dari kamu tidak boleh bersuara lebih keras daripada yang lain pada saat membaca (Al-Qur’an).” (HR. Abu Dawud, Nasa’i, Baihaqi dan Hakim).


8.   Khusuk ketika membaca Al Quran.

وَيَخِرُّونَ لِلۡأَذۡقَانِ يَبۡكُونَ وَيَزِيدُهُمۡ خُشُوعٗا۩ ١٠٩

“Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu’”. (QS.Al-Israa/17 : 109)


            Ibuk-ibuk Rahimakumullah
            Demikianlah ceramah ini, mudah-mudahan kita dapat mengamalkannya.
Fa’tabiru ya ulil albab.

الشلا م عليكم ور حمة الله و بر كا ته





Tidak ada komentar:

Posting Komentar