Senin, 15 Juni 2015

Ragam Kemuliaan Bulan Ramadhan

Assalamu'alaikum Wr.Wb.


بسم الله الرحمن الرحيم 
الحمدلله رب العالمين و الصلاة و السلام على أشرف الأنبياء و المرسلين نبينا محمد و على آله و صحبه أحمعين, أما بعد

Wa qola Ta'ala: 


يا أيها الذين آمنوا كتب عليكم الصيام كما كتب على الذين من قبلكم لعلكم تتقون

"Hai orang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas ummat sebelum kamu, mudah-mudahan kamu menjadi orang yang bertaqwa", (QS.2:183).

Hadirin sekalian. 
Tema ceramah kita kali ini: RAGAM KEMULIAN BULAN RAMADHAN.

Ayat yang dibacakan di awal tadi adalah perintah wajib berpuasa.
Kalau kita perhatikan, Puasa adalah Rukun Islam. Artinya orang yang tidak berpuasa maka dia tidak melaksanakan rukun Islam. Salah satu saja rukun Islam di ingkari, maka seseorang itu jatuh pada kekafiran. Makanya banyak ayat-ayat yang memerintahkan pelaksanaan ibadah di awali dengan redaksi YA AYYUHALLAZINA AMANU. "Hai orang beriman" Terlebih-lehih lagi perintah dalam melaksanakan Rukun Islam. Seperti Shalat,Puasa,Zakat dan Haji.

Alhamdulillah. Kali ini iman kita diseru untuk berpuasa di bulan Ramadhan.
Dan apa saja kemuliaan bulan Ramadhan. Setidaknya ada 6 kemuliaan bulan Ramadhan. 

1. Bulan turunnya Al Quran.


Allah berfirman: 


شهر رمضان الذي أنزل فيه القرآن هدى للناس وبينات من الهدى والفرقان    

" bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)". (Al Baqarah: 185)

Jadi bulan Ramadhan adalah-bulan memperingati turunnya Al Quran - istilah populer-kita sebut Nuzul Quran. Dan itu biasa kita peringati pada 17 Ramadhan. Peristiwa nuzul Quran itu terjadi pada 6 Agustus 610 M di Gua Hira. 

2. Bulan penuh Berkah.

Imam Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim membagi 2 arti berkah.
Pertama: Berkah itu, tumbuh, berkembang, atau bertambah.
Kedua : Berkah itu, kebaikan yang berkesinambungan.
Selanjutnya beliau mengatakan bahwa asal makna berkah adalah "kebaikan yang banyak dan abadi".
Contoh kata berkah bisa kita lihat dalam Firman Allah Al A'raf:96:


ولو أن أهل القرى آمنوا واتقوا لفتحنا عليهم بركات من السماء والأرض  
"Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi"

Jadi yang dimaksud berkah adalah kebaikan yang berlipat-lipat atau kebaikan yang sangat banyak. 

Dikatakan bulan Ramadhan bulan yang berkah, dikarenakan ada Lailatul Qadar (satu malam yang nilainya 1000 bulan/+- 82 tahun-dan amalan dilipatgandakan pahalanya.
Sebagaimana Sabda Rasulullah: " Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan penuh keberkahan. Allah mewajibkan berpuasa. Pintu langit dibuka.Pintu neraka ditutup. Syaithan diikat.Demi Allah, di bulan itu ada malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Barangsiapa terhalang mendapatkan kebaikannya maka sungguh ia telah terhalang". (HR.An Nasaa'i No.2106).

Selanjutnya dalam riwayat Muslim, Rasulullah bersabda:
"Semua amalan anak Adam akan dilipatgandakan (pahalanya). Sebuah kebaikan akan dilipatgandakan sepuluh kali lipat hingga 700 kali lipat pahalanya...."

Bahkan dalam hadits dhaif riwayat Ibn Khuzaimah disebutkan: "Amalan sunnah yang dikerjakan pada bulan Ramadhan dihitung pahala amalan wajib. Sedangkan amalan wajib akan dilipatgandakan pahalanya hingga 70 kali lipat..."

3. Bulan Pengampunan 

Rasulullah Saw bersabda: "Shalat lima waktu, shalat Jumat ke Jumat berikutnya, puasa Ramadhan ke Ramadhan berikutnya adalah kaffarat (penebus dosa) antara keduanya selama tidak melakukan dosa besar". (HR.Muslim.236). 
Selanjutnya sabda Rasulullah Saw.: 


« مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ » 



 "Barang siapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosanya yang lalu" (HR.Bukhari) 

4. Pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup. "IDZAA JAA-A RAMADHAANU FUTIHAT ABWAABUL JANNAH WA GHULLIQAD ABWABUNNAR WASHUFFIDASY-SYAYAATHIIN" = "Jika datang Ramadhan, maka dibukalah pintu surga.Ditutup pintu neraka dan syethan dibelenggu" (HR. Muslim).

Kalau syethan dibelenggu;kenapa masih terjadi kemaksiatan dan dosa diantara manusia?
Hafidz Ibnu Hajar berpendapat seraya menukil dari Al Hulaimy:"Kemungkinan maksudnya adalah syetan tidak bersungguh-sungguh dalam menggoda, karena manusia sibuk beribadah....Atau maksudnya adalah manusia-dengan puasa atau bacaan Al Quran dan zikir berfungsi menekan dorongan syahwatnya sehingga syetan seakan-akan terbelenggu dalam menggoda manusia". (Fathul Bari.4/114).

Artinya dengan ibadah yang dilakukan membuat syetan kesulitan dalam menggoda manusia seakan-akan mereka terbelenggu.

Namun menurut Syekh Ibn Utsaimin bahwa hadits tersebut termasuk perkara gaib. Memakai hadits itu sesuai teksnya saja. (Majmu Fatawa.20).

Kalaulah begitu mungkin kita perlu merujuk Firman Allah:
  إن النفس لأمارة بالسوء  


" sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan"(Yusuf:53)

Maka sesungguhnya jika para syetan dibelenggu maka nafsu masih bisa menyuruh manusia berbuat kejahatan.
Artinya tanpa syetan pun manusia bisa berbuat jahat.

5. Bulan ketaqwaan.

Ketika bulan puasa tiba maka kadang peristiwa yang datang setahun sekali ini dianggap sebagai musiman saja. Kalau dianggap sebagai musiman maka musim pasti berakhir tanpa sisa dan bekas sama sekali. Contoh; jika datang musim durian maka dimana-mana banyak durian. Dipinggir jalan ada durian. Di pajak ada durian. Di Mall ada durian. Dimana-mana kita gampang menemukan durian.
Tapi jika musim mulai berakhir maka kita kesulitan menemukan durian. Dan pada akhirnya kita tidak lagi menemukan durian sampai datang musim tahun depan.

Begitu juga bulan puasa sebagai musiman. Musim taqwa pun tiba. Dimana-mana banyak orang yang bertaqwa-beribadah. Kalau selama ini tak pernah shalat jamaah-begitu masuk bulan puasa, rajin ke mesjid. Selama ini tak pernah dengar majlis ta'laim. Kali ini rajin. Pokoknya ramai orang ibadah.
Awal-awalnya ramai. Jamaah subuh penuh. Jamaah taraweh sesak. Kalau seharusnya semakin hari semakin ramai orang ibadah dalam bulan Ramadhan. Tapi kenyataannya, 10 malam pertama mesjid penuh sesak. 10 malam pertengahan, mesjid mulai berkurang. 10 malam terakhir, mesjid sepi. Dan akhir Ramadhan kembali seperti sedia kala. Jika mau ramai kembali orang ibadah ke Mesjid, maka tunggu tahun depan ketika Ramadhan datang kembali. Inilah yang dinamakan Taqwa musiman.

Ibarat seperti ekor tikus-pangkalnya besar, makin keujung makin mengecil.

Padahal kalau kita amalkan hadist dhaif yang membagi Ramadhan: -10 malam awal adalah Rahmat. 10 malam pertengahan adalah maghfirah/keampunan. 10 malam terakhir adalah itkum minannar/ terbebas dari neraka, maka setiap tahapan akan membuat kita semakin rajin beribadah. Seharusnya hadist ini memotivasi kita untuk selalu meningkatkan amal ibadah kita - baik kwalitas maupun kwantitasnya. Sehingga diakhir Ramadhan kita menjadi orang yang tetap rajin beribadah.Sehingga kita layak diwisuda sebagai orang yang bertaqwa. 

Seharusnya puasa yang kita lakukan adalah seperti training. Yang targetnya adalah taqwa.Sebagaiman Firman Allah dalam Al Quran Al Baqarah: 183:


يا أيها الذين آمنوا كتب عليكم الصيام كما كتب على الذين من قبلكم لعلكم تتقون
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa".

6. Keutamaan Lailatul Qadar.


Di dalam blan Ramadhan terdapat satu malam yang kwalitasnya sama dengan 1000 bulan. Atau 83 tahun 4 bulan.

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan Al Wahidi, yang bersumber dari Mujahid bahwa Rasulullah pernah menyebut-nyebut Bani Israil yang berjuang Fisabilillah dengan senjatanya selama 1000 bulan terus menerus.Mendengar itu kaum muslimin memuji-muji perjuangan Bani Israil tersebut. Maka Allah menurunkan QS. Al Qadr: 1-3 yang menegaskan bahwa satu malam Lailatul Qadr itu lebih baik daripada perjuangan Bani Israil selama 1000 bulan.

إنا أنزلناه في ليلة القدر
وما أدراك ما ليلة القدر

ليلة القدر خير من ألف شهر
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemuliaan.
Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan".

Selanjutnya Rasulullah Saw.pun bersabda: "Lailatul Qadar telah dikaruniakan kepada ummatku yang tidak diberikan kepada umat-umat lain sebelumnya".

Jadi kalau 1 malam=1000 bulan. Satu bulan=30 malam. Berarti 1000x30=30.000 malam.
Artinya orang yang dapat Lailatul Qadar berarti amalnya satu malam =  kwalitasnya dengan amalan 30.000 malam. Subhanallah.


Hadirin Rahimakumullah!

Lalu kapankah Lailatul Qadr tersebut turun dan bagaimana mendapatkannya? 

Aisyah r.a berkata,:Rasulullah beri'tikaf pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan, dan beliau bersabda,"Carilah Lailatul Qadr pada malam ganjil dari 10 malam bulan Ramadhan". (HR.Bukhari Muslim).

Selanjutnya Rasulullah bersabda," Barang siapa menegakkan shalat pada malam Lailatul Qadr atas dorongan iman dan mengharap balasan dari Allah, diampunkan dosa-dosanya yang telah lalu". (HR.Bukhari).

Jadi hadirin Rahimakumullah, minimal untuk mendapatkan Lailatul Qadr, 10 hari terakhir kita i'tikaf di mesjid. I'tikaf adalah memutuskan hubungan dengan dunia sementara dan fokus ibadah kepada Allah.

Demikianlah ceramah singkat kali ini mudah-mudahan bermanfaat. Untuk mendapatkan kemulian Ramadhan-marilah kita beribadah kepada Allah dengan sungguh-sungguh. Terutama 10 malam terakhir bulan Ramadhan. Semoga dengan kemulian Ramadhan ini kita pun di muliakan Allah dengan mewisuda kita sebagai orang yang bertaqwa. Amin !.

Assalamu'alaikum wr.wb.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar