Selasa, 30 Juni 2015

Puasa dan kejujuran

السلام عليكم




بسم الله الرحمن الرحيم 
الحمدلله رب العالمين و الصلاة و السلام على أشرف الأنبياء و المرسلين نبينا محمد و على آله و صحبه أحمعين, أما بعد

Wa qala Ta'ala:

اليوم نختم على أفواههم وتكلمنا أيديهم وتشهد أرجلهم بما كانوا يكسبون
"Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan".
(Yasin: 65)

Hadirin Rahimakumullah!
Judul ceramah kita kali ini adalah: PUASA DAN KEJUJURAN.

Suatu hari Rasulullah didatangi seorang Arab Badui. Berpakaian lusuh, pembawaan agak kasar. Maklumlah orang Baduai. Beliau bertanya kepada Rasulullah,"Ya, Rasul aku Islam dan katakan kewajiban-kewajibanku. Maka Rasulullah menjawab,"Kamu shalat wajib 5 waktu, Puasa di bulan Ramadhan, Bayar zakat jika hartamu banyak, Naik haji ke Baitullah jika kau mampu".
Jawab laki-laki itu,"Baiklah ya Rasul!" Laki-laki Baduai itu pun berlalu.
Sebelum jauh, Rasulullah memanggilnya,"Tunggu!, akan kusampaikan amalan sunnah jika kau mau"
Badui itu menjawab,"Tidak ya Rasul. Akan kukerjakan kewajibanku tanpa menguranginya atau menambahinya". Orang Badui itupun berlalu.

Melihat perilaku orang Badui itu yang agak kurang sopan; para sahabat protes," Ya, Rasul krang sopan sekali dia. Biar kami hajar!". Rasul menjawab,"Tidak usah dan biarkan" Maka sahabat beratanya,"Apakah masuk sorga orang Badui itu jika beramal yang wajib saja?" Rasul menjawab,"Pasti, jika dia jujur" (HR.Bukhari).

Kisah ini menggambarkan pentingnya kejujuran dalam beribadah. Ibadah yang dilakukan tanpa kejujuran maka akan menjadi sia-sia.

Jujur adalah berperilaku benar. Orang yang jujur adalah berkata benar. Jujur lawannya adalah dusta. Orang yang jujur akan dimasukkan ke surga. Sedang orang yang dusta akan dimasukkan ke neraka.
Allah suka pada orang yang jujur dan sebaliknya benci pada orang yang dusta.

Firman Allah Al Baqarah: 10:
في قلوبهم مرض فزادهم الله مرضا ولهم عذاب أليم بما كانوا يكذبون 
"Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta".

Kejujuran adalah amalan hati. Kepastian kita jujur atau tak jujur hanya kita dan Allah yang tahu. Orang yang tak jujur berarti hatinya berpenyakit. Makanya, jika kita tidak jujur-dan Allah tahu itu, maka Allah marah dan menambah penyakit dihati kita dan di akhirat, Allah masukkan ke neraka.

Rasulullah bersabda," Sesungguhnya sifat benar membawa kepada kebaikan, kebaikan membawa ke surga. Sesungguhnya yang benar lagi jujur akan digelari Allah dengan siddiq, sedangkan kebohongan akan membawa kepada perbuatan dosa, perbuatan dosa membawa pelakunya ke neraka. Laki-laki yang pembohong akan digelari Allah dengan kazzab." (HR.Bukhari Muslim).

Hadirin Rahimakumullah!

Ketika manusia berada diakhirat maka akan dihadapkan pada mahkamah Ilahi. Semua perbuatan kita, akan dipertanggungjawabkan. Pada saat itu tidak akan ada dusta, karena mulut di kunci dan anggota badan yang bicara.

Disatu masa anda kan ditanya
Dimuka sidang mahkamah Tuhan
Kemana umur harta yang banyak
Kemana ilmu tuan gunakan

Jangan diharap membela diri
Dengan alasan dicari-cari
Mata telinga tangan dan kaki
semua akan menjadi saksi.

Jadi Pak, Buk Surat   Yasin di atas menyebutkan bagai mana ketika kita di mahkamah Tuhan.
Mulut di kunci. mata, telinga, tangan dan kaki yang bersaksi.

Hadirin Rahimakumullah!
Puasa mengajarkan kejujuran. Kita puasa atau tidak hanya Allah yang tahu.
Pahala puasapun Allah labgsung membalasnya.




ooooooooooooo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar