Sabtu, 23 Januari 2016

Sambungan Pengaruh Al Quran II



BEBERAPA KISAH
Ibuk-ibuk Rahimakumullah.
Sekarang marilah kita lihat beberapa kisah pengaruh Al Quran kepada orang beriman.

1.      Umar bin Khattab.
Diceritakan oleh DR.Mushtafa Murad dalam bukunya Siirat al-Shahabah (2007), bahwa Umar selalu menangis jika membaca Al Quran tentang hari kiamat dan neraka. Suatu hari beliau membaca QS.Ath Thur:7-8:
¨bÎ) z>#xtã y7În/u ÓìÏ%ºuqs9 ÇÐÈ   $¨B ¼çms9 `ÏB 8ìÏù#yŠ ÇÑÈ
“Sesungguhnya azab Tuhanmu pasti terjadi, tidak seorangpun yang dapat menolaknya”
Setelah membaca ayat itu Umar langsung tak sadarkan diri dan jatuh sakit selama 20 hari.
Umar RA. pernah jatuh pingsan karena takutnya kepada Allah SWT. ketika mendengar bagian dari ayat Al-Qur’an Ali Imran :175 dan Al Maidah :44:
Ÿxsù öNèdqèù$ys? Èbqèù%s{ur bÎ) LäêZä. tûüÏZÏB÷sB ÇÊÐÎÈ
“Maka janganlah kamu takut kepada mereka, melainkan takutlah kepada-Ku, jikalau kalian benar-benar beriman” (QS. 3 Al Imran; 175)

!  4 Ÿxsù (#âqt±÷s? }¨$¨Y9$# Èböqt±÷z$#ur
“Maka janganlah kamu takut kepada manusia, namun takutlah kepada-Ku” (QS. 5 Al Maidah; 44)

2.      Fudhail bin ‘Iyad.
Dulu ada seorang anak muda yang suka jahil pada perempuan. Namanya Fudhail bin ‘Iyad. Pada suatu malam dia mendatangi rumah seorang perempuan untuk maksud jahilnya. Ketika beliau sampai di jendela wanita tersebut maka Fudhail mendengarkan wanita itu sedang membaca Al Quran Surat Al Hadid ayat 16 : 


“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.”

Dalam pengajian tersebut seseorang bertanya kepada Syekh tentang dosa dan tobat. Maka sang syekh menjawab : "Walaupun dosa anda sebesar dosanya Utbah al-Ghulam, Insya-Allah dosa anda akan diampuni bila anda bertobat dengan sungguh-sungguh."
Tiba-tiba terdengar suara orang menjerit kemudian jatuh pingsan di dalam masjid itu. Ketika dilihat, ternyata orang itu adalah Uthbah bin al Ghulam – sang bandid besar. Seteleh sadar beliaupun dinasehati oleh sang Syekh dengan ucapan:  "Bila anda tahan sentuhan api neraka, maka silakan terus melakukan kejahatan. Tetapi bila tidak, maka segeralah bertobat….!"
Maka Uthbahpun bertobat dan berdoa kepada Allah agar dikaruniai hafalan yang bagus, sehingga gampang menghafal dan memahami agama dan diberikan suara yang bagus agar orang tersentuh hatinya jika mendengar beliau menbaca Al Quran. 


2.      Muhammad bin Al Munkadir.
Diceritakan pada suatu malam,Muhammad bin Al-Munkadir melaksanakan shalat malam. Kemudian beliau terus-menerus menangis sehingga membangunkan keluarganya dan tak mampu mencakapinya. Ketika didatangkan seorang sahabatnya ;Abu Hazim , dan ditanya kenapa beliau menangis maka beliau membaca QS.Az Zumar:47:
öqs9ur ¨br& šúïÏ%©#Ï9 (#qßJn=sß $tB Îû ÇÚöF{$# $YèŠÏHsd ¼ã&s#÷WÏBur ¼çmyètB (#÷rytGøù]w ¾ÏmÎ/ `ÏB Ïäþqß É>#xyèø9$# tPöqtƒ ÏpyJ»uŠÉ)ø9$# 4 #yt/ur Mçlm; šÆÏiB «!$# $tB öNs9 (#qçRqä3tƒ tbqç7Å¡tFøts ÇÍÐÈ
“ Dan Sekiranya orang-orang yang zalim mempunyai apa yang ada di bumi semuanya dan (ada pula) sebanyak itu besertanya, niscaya mereka akan menebus dirinya dengan itu dari siksa yang buruk pada hari kiamat. dan jelaslah bagi mereka azab dari Allah yang belum pernah mereka perkirakan”.

Mendengar ayat itu, maka sahabatnya dan semua keluarganya ikut menangis.
[100 Qishshah Min Qashsh Ash-Shalihin. Lihat, Agar Anak Mudah Menghafal al-Quran hal 155-156, Hamdan Hamud]


2.      Prof. Dr. H. Rasjidi
Ini adalah kisah dari seorang Khatib. Suatu jumat beliau Khutbah di Masjid Sunda Kelapa. Selesai Khutbah beliau menjadi makmum shalat. Ketika itu beliau melihat Prof. Dr. H. Rasjidi dan memintanya untuk berdampingan dalam jamaah shalat. Ketika sang imam membaca surah Fushilat ayat 30:
¨bÎ) šúïÏ%©!$# (#qä9$s% $oYš/u ª!$# §NèO (#qßJ»s)tFó$# ãA¨t\tGs? ÞOÎgøŠn=tæ èpx6Í´¯»n=yJø9$# žwr& (#qèù$sƒrB Ÿwur (#qçRtøtrB (#rãÏ±÷0r&ur Ïp¨Ypgø:$$Î/ ÓÉL©9$# óOçFZä. šcrßtãqè? ÇÌÉÈ
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu".

Mendengar ayat tersebut sang profesorpun terisak-isak menangis.
Mengomentari ayat ini Abu Bakar As Siddiq pernah berkata kepada Nabi Muhammad Saw.,”Betapa mulianya orang yang dibisiki malaikat dengan ayat ini ketika akan wafat”
Demikianlah beberapa contoh orang-orang yang terpengaruh kuat jiwanya terhadap Al Quran. Ada yang menangis. Ada yang jatuh sakit. Ada yang pingsan, bahkan ada yang mati. Tetapi kalau kita cermati, mereka itu adalah orang-orang yang memahami makna yang terkandung dari bacaan Al Quran. Mereka faham dengan arti bacaan Al Quran sehingga mereka menangis, jatuh sakit, pingsan, bahkan wafat. Lalu bagai mana jika kita membaca atau mendengar Al Quran tetapi tidak faham artinya. Apakah Al Quran masih berpengaruh? Saya baca di internet, ada sebuah kisah yang terjadi di Amerika di daerah Kentucky. Seorang kakek dengan cucunya. Sang kakek selalu membaca Al Quran setiap pagi. Dan sang cucupun mengikutinya. Suatu hari sang cucu bertanya pada sang kakek,”Kek, kenapa kakek selalu membaca Al Quran? Padahal kakek tidak memahami artinya? Apakah ada pengaruhnya pada kakek?”. Sang kakek hanya diam dan mengambil keranjang arang dan memerintahkan pada cucunya untuk mengambil air disungai dekat rumah mereka. Maka sang cucu keheranan dan menolaknya. Tapi sang kakek terus mendesaknya. Maka sang cucu berlari-lari beberapa kali dari sungai kerumah untuk membawa air. Tapi air tetap tak terbawa karena habis berceceran dijalan sebelum sampai kerumah. Dalam keadaan kesal sang cucu berkata,”Percuma,kek!” Maka sang kakek berkata sambil tersenyum,”Lihat keranjang arang itu dengan seksama”. Maka sang cucu memperhatikan keranjang arang itu berubah dari yang awalnya jorok kini menjadi bersih.


“Itulah karunia Allah kepada orang yang membaca kitabnya.Walaupun dia tidak paham artinya, tetap saja akan berpengaruh terhadap kebersihan bathinnya”
PENUTUP
                Ibuk-ibuk Rahimakumullah.
            Demikianlah Al Quran sangat berpengaruh pada iman seorang mukmin. Ketika mereka memahami maknanya; mereka menangis, jatuh pingsan dan bahkan mati. Namun juga jika mereka tidak paham dari Al Quran yang mereka baca, ternyata mampu membersihkan jiwa-jiwa mereka. Yang terbaik adalah ketika kita paham Al Quran dari apa yang kita baca, hingga kita bisa menambah kekhusukan kita dalam ibadah kepada Allah. Semoga!

 ___________________________
Demikianlah ! Fa’tabiru ya ulil albab.

الشلا م عليكم ور حمة الله و بر كا ته