BEBERAPA KISAH
Ibuk-ibuk
Rahimakumullah.
Sekarang marilah
kita lihat beberapa kisah pengaruh Al Quran kepada orang beriman.
1.
Umar
bin Khattab.
Diceritakan
oleh DR.Mushtafa Murad dalam bukunya Siirat al-Shahabah (2007), bahwa Umar
selalu menangis jika membaca Al Quran tentang hari kiamat dan neraka. Suatu
hari beliau membaca QS.Ath Thur:7-8:
¨bÎ) z>#xtã y7În/u ÓìÏ%ºuqs9 ÇÐÈ $¨B ¼çms9 `ÏB 8ìÏù#y ÇÑÈ
“Sesungguhnya azab Tuhanmu pasti terjadi, tidak seorangpun yang
dapat menolaknya”
Setelah
membaca ayat itu Umar langsung tak sadarkan diri dan jatuh sakit selama 20
hari.
Umar
RA. pernah jatuh pingsan karena takutnya kepada Allah SWT. ketika mendengar
bagian dari ayat Al-Qur’an Ali Imran :175 dan Al Maidah :44:
xsù öNèdqèù$ys? Èbqèù%s{ur bÎ) LäêZä. tûüÏZÏB÷sB ÇÊÐÎÈ
“Maka janganlah kamu
takut kepada mereka, melainkan takutlah kepada-Ku, jikalau kalian benar-benar
beriman” (QS. 3 Al Imran; 175)
!
4 xsù (#âqt±÷s? }¨$¨Y9$# Èböqt±÷z$#ur
“Maka janganlah kamu
takut kepada manusia, namun takutlah kepada-Ku” (QS. 5 Al Maidah; 44)
2.
Fudhail
bin ‘Iyad.
Dulu ada seorang
anak muda yang suka jahil pada perempuan. Namanya Fudhail bin ‘Iyad. Pada suatu
malam dia mendatangi rumah seorang perempuan untuk maksud jahilnya. Ketika
beliau sampai di jendela wanita tersebut maka Fudhail mendengarkan wanita itu
sedang membaca Al Quran Surat Al Hadid ayat 16 :
“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati
mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka),
dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al
kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati
mereka menjadi keras. dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang
fasik.”
Dalam pengajian
tersebut seseorang bertanya kepada Syekh tentang dosa dan tobat. Maka sang
syekh menjawab : "Walaupun dosa anda sebesar dosanya Utbah al-Ghulam,
Insya-Allah dosa anda akan diampuni bila anda bertobat dengan
sungguh-sungguh."
Tiba-tiba terdengar suara orang
menjerit kemudian jatuh pingsan di dalam masjid itu. Ketika dilihat, ternyata
orang itu adalah Uthbah bin al Ghulam – sang bandid besar. Seteleh sadar
beliaupun dinasehati oleh sang Syekh dengan ucapan: "Bila anda tahan sentuhan api neraka,
maka silakan terus melakukan kejahatan. Tetapi bila tidak, maka segeralah
bertobat….!"
Maka Uthbahpun
bertobat dan berdoa kepada Allah agar dikaruniai hafalan yang bagus, sehingga
gampang menghafal dan memahami agama dan diberikan suara yang bagus agar orang
tersentuh hatinya jika mendengar beliau menbaca Al Quran.
2.
Muhammad
bin Al Munkadir.
Diceritakan pada suatu
malam,Muhammad bin Al-Munkadir melaksanakan shalat malam. Kemudian beliau
terus-menerus menangis sehingga membangunkan keluarganya dan tak mampu
mencakapinya. Ketika didatangkan seorang sahabatnya ;Abu Hazim , dan ditanya
kenapa beliau menangis maka beliau membaca QS.Az Zumar:47:
öqs9ur ¨br& úïÏ%©#Ï9 (#qßJn=sß $tB Îû ÇÚöF{$# $YèÏHsd ¼ã&s#÷WÏBur ¼çmyètB (#÷rytGøù]w ¾ÏmÎ/ `ÏB Ïäþqß É>#xyèø9$# tPöqt ÏpyJ»uÉ)ø9$# 4 #yt/ur Mçlm; ÆÏiB «!$# $tB öNs9 (#qçRqä3t tbqç7Å¡tFøts ÇÍÐÈ
“ Dan Sekiranya orang-orang yang zalim
mempunyai apa yang ada di bumi semuanya dan (ada pula) sebanyak itu besertanya,
niscaya mereka akan menebus dirinya dengan itu dari siksa yang buruk pada hari
kiamat. dan jelaslah bagi mereka azab dari Allah yang belum pernah mereka
perkirakan”.
Mendengar ayat itu, maka sahabatnya
dan semua keluarganya ikut menangis.
[100
Qishshah Min Qashsh Ash-Shalihin. Lihat, Agar Anak Mudah Menghafal al-Quran hal
155-156, Hamdan Hamud]
2.
Prof.
Dr. H. Rasjidi
Ini adalah kisah
dari seorang Khatib. Suatu jumat beliau Khutbah di Masjid Sunda Kelapa. Selesai
Khutbah beliau menjadi makmum shalat. Ketika itu beliau melihat Prof. Dr. H.
Rasjidi dan memintanya untuk berdampingan dalam jamaah shalat. Ketika sang imam
membaca surah Fushilat ayat 30:
¨bÎ) úïÏ%©!$# (#qä9$s% $oY/u ª!$# §NèO (#qßJ»s)tFó$# ãA¨t\tGs? ÞOÎgøn=tæ èpx6Í´¯»n=yJø9$# wr& (#qèù$srB wur (#qçRtøtrB (#rãϱ÷0r&ur Ïp¨Ypgø:$$Î/ ÓÉL©9$# óOçFZä. crßtãqè? ÇÌÉÈ
“Sesungguhnya
orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah" kemudian mereka
meneguhkan pendirian mereka, Maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan
mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan
gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu".
Mendengar ayat tersebut sang
profesorpun terisak-isak menangis.
Mengomentari
ayat ini Abu Bakar As Siddiq pernah berkata kepada Nabi Muhammad Saw.,”Betapa
mulianya orang yang dibisiki malaikat dengan ayat ini ketika akan wafat”
Demikianlah beberapa contoh
orang-orang yang terpengaruh kuat jiwanya terhadap Al Quran. Ada yang menangis.
Ada yang jatuh sakit. Ada yang pingsan, bahkan ada yang mati. Tetapi kalau kita cermati, mereka itu adalah orang-orang yang
memahami makna yang terkandung dari bacaan Al Quran. Mereka faham dengan arti
bacaan Al Quran sehingga mereka menangis, jatuh sakit, pingsan, bahkan wafat.
Lalu bagai mana jika kita membaca atau mendengar Al Quran tetapi tidak faham
artinya. Apakah Al Quran masih berpengaruh? Saya baca di internet, ada sebuah kisah yang terjadi di Amerika di daerah Kentucky.
Seorang kakek dengan cucunya. Sang kakek selalu membaca Al Quran setiap pagi.
Dan sang cucupun mengikutinya. Suatu
hari sang cucu bertanya pada sang kakek,”Kek, kenapa kakek selalu membaca Al
Quran? Padahal kakek tidak memahami artinya? Apakah ada pengaruhnya pada
kakek?”. Sang kakek hanya diam dan mengambil keranjang arang dan memerintahkan
pada cucunya untuk mengambil air disungai dekat rumah mereka. Maka sang cucu
keheranan dan menolaknya. Tapi sang kakek terus mendesaknya. Maka sang cucu
berlari-lari beberapa kali dari sungai kerumah untuk membawa air. Tapi air
tetap tak terbawa karena habis berceceran dijalan sebelum sampai kerumah. Dalam
keadaan kesal sang cucu berkata,”Percuma,kek!” Maka sang kakek berkata sambil tersenyum,”Lihat keranjang
arang itu dengan seksama”. Maka sang cucu memperhatikan keranjang arang itu
berubah dari yang awalnya jorok kini menjadi bersih.
“Itulah karunia Allah kepada orang yang membaca
kitabnya.Walaupun dia tidak paham artinya, tetap saja akan berpengaruh terhadap
kebersihan bathinnya”
PENUTUP
Ibuk-ibuk Rahimakumullah.
Demikianlah
Al Quran sangat berpengaruh pada iman seorang mukmin. Ketika mereka memahami
maknanya; mereka menangis, jatuh pingsan dan bahkan mati. Namun juga jika
mereka tidak paham dari Al Quran yang mereka baca, ternyata mampu membersihkan
jiwa-jiwa mereka. Yang terbaik adalah ketika kita paham Al Quran dari apa yang
kita baca, hingga kita bisa menambah kekhusukan kita dalam ibadah kepada Allah.
Semoga!
___________________________
Demikianlah ! Fa’tabiru
ya ulil albab.
الشلا
م عليكم ور حمة الله و بر كا ته